Mau Keuangan Bisnis Sehat? Ini 6 Cara Mengatur Keuangan Bisnis Anda!
Tidak tahu bagaimana cara mengatur keuangan bisnis dan membuat proyeksi cash flow bisnis? Terapkan 6 langkah praktis ini agar keuangan bisnis Anda bisa sehat!
Cara mengatur keuangan bisnis
Punya banyak omzet dari hasil penjualan, tapi tidak tahu bagaimana cara untuk mengatur keuangan bisnis? Sering mengeluarkan biaya tak terduga dan sering kejar-kejaran untuk membayar biaya operasional?
Yuk belajar bersama Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly tentang cara mengatur keuangan bisnis.
Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa untuk mengatur keuangan bisnis agar bisa sehat, maka pemilik bisnis harus punya cash flow forecast, yaitu sebuah perencanaan tentang pengeluaran dan pemasukan bisnis.
Cara membuat cash flow forecast ini adalah dengan mengikuti 6 langkah:
1. Siapkan P&L forecast untuk tahun yang akan dibuat
Profit & Loss Forecast adalah dasar untuk melakukan cash flow forecast bisnis yang isinya adalah sebuah proyeksi laba rugi yang akan didapatkan di periode kedepan.
Namun jika bisnis Anda belum memiliki profit & loss forecast, bisa dilanjutkan dengan langkah kedua.
2. Masukkan beginning cash atau kas awal
Untuk bisa membuat cash flow forecast, pemilik bisnis harus tahu berapa ending cash atau saldo kas akhir dari periode sebelumnya di rekening koran bisnis Anda, karena itulah beginning cash atau kas awal untuk periode yang akan dibuat cash flow-nya.
Baca juga:
- Usaha Keluarga Sering Terjebak Konflik? Terapkan 3 Rahasia Ini!
- Mau Bangun Bisnis Setelah Pensiun? Ini 5 Cara Membuat Business Plan yang Wajib Anda Tahu!
3. Proyeksikan cash in atau arus kas masuk
Pemilik bisnis bisa memproyeksikan cash in dengan cara:
- Dari P&L Forecast, tentukan berapa pendapatan dalam bentuk cash yang langsung Anda terima pada saat mengirimkan produk
- Berapa pendapatan secara kredit, dimana cash baru akan diterima kemudian sesuai dengan Term of Payment (TOP) yang akan diberikan
- Penerimaan kas lainnya, misalnya dari pinjaman, bisa pinjaman ke bank atau pinjaman lain, atau dengan menyuntikkan dana tambahan ke bisnis
4. Proyeksikan cash out atau arus kas keluar
Ada 4 cara yang bisa dilakukan pemilik bisnis untuk memproyeksikan cash out:
- Dari P&L Forecast, tentukan berapa pembayaran ke supplier dalam bentuk cash yang langsung harus dibayar saat menerima produk atau jasa dari supplier
- Pembayaran secara kredit, dimana cash baru akan Anda keluarkan kemudian sesuai dengan Term of Payment (TOP) yang akan Anda setujui bersama supplier
- Dari biaya gaji dan pajak yang harus bayarkan
- Pengeluaran kas lainnya, misalnya pinjaman yang jatuh tempo, pembayaran sewa kantor, dan dividen
5. Calculate change in cash
Langkah kelima adalah dengan menghitung perubahan cash dengan mengurangi total cash in atau arus kas masuk dengan total cash out atau arus kas keluar.
6. Calculate ending cash
Ini adalah langkah terakhir dalam membuat cash flow forecast. Pemilik bisnis bisa menghitung ending cash atau kas akhir bisnis dengan menambahkan atau mengurangkan beginning cash atau kas awal dengan total change in cash atau jumlah perubahan kas di langkah 5 tadi.
Mau tahu artikel strategi keuangan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik strategi keuangan berikut ini!