Tag Archive for: Strategi Penjualan

Penjualan Tidak Maksimal? Simak Tips Melatih Sales Team Anda Supaya Jago Jualan

jago jualan

Ingin penjualan di bisnis Anda bisa lebih maksimal lagi? Simak tips melatih sales team agar mereka jago jualan dan penjualan meningkat berkali lipat!

Tips Melatih Sales Team

Untuk membuat omzet penjualan semakin meningkat, tentunya sales team Anda harus jago jualan agar bisa mengkonversi calon customer menjadi customer,

Cara paling praktis untuk melatih Sales Team Menurut Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly adalah melalui 3 langkah yaitu sales script, FAQ, dan role playing.

Sales Script

Pertama, Anda bisa membuat guide atau manual paper mengenai cara menawarkan produk kepada customer. Anda bisa ingat-ingat kembali, apa saja yang pernah atau sering Anda katakan ketika menawarkan produk/jasa kepada customer.

Dalam membuat sales script, Anda juga bisa meminta bantuan kepada rekan sales person yang mempunyai pengalaman lebih di bidang ini. Referensi melalui orang yang berpengalaman membuat script Anda bisa lebih lengkap lagi nantinya.

Usahakan sales script yang dibuat memuat 1 halaman penuh dan isinya benar-benar akurat untuk mengkonversi calon customer menjadi customer.

Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik link strategi penjualan

Baca juga:

FAQ (Frequently Asked Question)

Jika sales script adalah pertanyaan yang paling sering Sales Team ucapkan kepada calon customer, maka FAQ adalah jawaban dari pertanyaan yang sering diajukan calon customer ketika hendak membeli produk/jasa.

Agar sales team Anda jago jualan, Anda bisa menulis semua FAQ tersebut beserta jawabannya. FAQ ini sangat bermanfaat bagi semua Sales Team Anda, karena FAQ ini juga bisa menjadi panduan bagi Sales Team, terutama yang  masih baru untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan calon customer.

Selain itu, FAQ juga berguna untuk mengajari Sales Team tanpa perlu berulang-ulang. Nantinya, Anda bisa membagikan FAQ kepada seluruh Sales Team Anda, dan Sales Team bisa memahadi dan mengingat isi FAQ tersebut.

Melatih Sales Team Melalui Role Playing

Sekarang, Sales Team Anda sudah mempunyai 2 panduan. Pertama adalah sales script, dan kedua adalah FAQ. Untuk melatih Sales Team bisa jago jualan dan mengkonversi lebih banyak calon customer lagi, Anda bisa melakukan simulasi yang membuat seolah-olah Sales Team Anda sedang berhadapan dengan calon customer.

Simulasi ini bisa dilakukan melalui role playing, dimana Anda membagi Sales Team menjadi 2 kelompok yang berbeda, kelompok customer dan Sales Team. Nantinya, kelompok Sales Team akan melakukan penjualan menggunakan 2 panduan yang sudah dibuat (sales script dan FAQ).

Anda bisa melakukan role playing ini secara rutin, guna membuat Sales Team semakin terbiasa dan jago jualan. Semakin sering Anda melatih  Sales Team melalui simulasi role playing ini, maka nantinya Sales Team akan lebih mudah untuk mengkonversi calon customer berdasarkan panduan yang sudah dibuat.

2 Cara Meningkatkan Usaha Kuliner Agar Punya Omzet Berlimpah!

Cara Meningkatkan Usaha Kuliner

Bisnis F&B (Food and Beverages) atau kuliner merupakan salah satu jenis bisnis yang sangat diminati oleh banyak pemilik bisnis. Bahkan hingga kalangan artis dan influencer pun juga ikut membuka bisnis kuliner seperti restoran Padang milik  Arief Muhammad. Namun yang menjadi pertanyaan adalah dengan banyaknya para pemilik bisnis yang masuk pada pasar ini, bagaimana cara meningkatkan usaha kuliner agar bisa menang bersaing dari kompetitor dan bisnis bisa profitable dan AUTO-PILOT? 

Cara Meningkatkan Usaha Kuliner

Coach Yohanes G. Pauly yang merupakan Global Awards Winning Business Coach dan juga Founder GRATYO Practical Business Coaching memberikan dua cara meningkatkan usaha kuliner yang bisa diterapkan oleh pemilik bisnis, yaitu dengan tips beyond WHAT dan juga different WHY.

  1. Beyond WHAT

Cara pertama adalah dengan menggunakan beyond WHAT, yaitu dengan berhenti menjual emotional benefit dan fokus untuk menjual emotional benefit. merupakan 

da 2 faktor utama kenapa seseorang membeli sebuah produk atau jasa. Pertama adalah functional benefit atau manfaat fungsional, dan yang kedua adalah emotional benefit atau manfaat secara emosional. Banyak pemilik bisnis yang fokusnya terlalu functional benefit, sehingga selalu menceritakan fungsi dari produk atau jasanya dan lupa atau tidak sama sekali menceritakan emotional benefit dari produk atau jasanya tersebut.

Fokus ke functional benefit saja akan menyentuh bagian logic atau logika berpikir di otak kiri dari customer. Sedangkan fokus emotional benefit akan menyentuh bagian magic di otak kanan dari customer Anda, yaitu hati dimana keajaiban terjadi.

Jika Anda hanya fokus kepada logika maka yang akan terjadi adalah perbandingan secara fungsional. Bila produk atau jasa yang Anda jual sama dengan kompetitor, maka bisa dipastikan bahwa satu-satunya yang dilihat customer adalah harga. Maka selanjutnya akan terjadi perang harga yang sangat disukai oleh pemilik bisnis.

Sedangkan jika Anda fokus menjual emotional benefit, maka Anda akan lebih mudah menyentuh hati si customer. Jika hati customer sudah tersentuh maka biasanya harga tidak lagi relevan, sehingga si customer akan membeli produk Anda tanpa mempertimbangkan harga.

Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik link strategi penjualan.

Baca juga:

  1. Different WHY

Setelah Anda sudah mempunyai beyond WHAT selanjutnya anda harus memikirkan different WHY atau kenapa customer harus beli produk Anda, kenapa customer harus percaya dengan perkataan-perkataan yang Anda ucap pada Beyond WHAT tersebut.

Sebagai pemilik bisnis tentunya Anda tidak boleh berbohong dengan customer, ucapan-ucapan yang Anda lontarkan kepada calon customer harus benar dan tidak melebih-lebihkan.Sudahkan Anda punya beyond WHAT dan different WHY ini di bisnis Anda?

Susah Dapatkan Customer dan Menangkan Persaingan Pasar? Baca 6 Langkah Berikut ini!

Persaingan Pasar

Keinginan seorang entrepreneur adalah sukses dalam menjualkan produk atau jasanya dengan banyak, walaupun persaingan pasar makin kompetitif dan bisnis-bisnis baru terus bermunculan baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Sebelumnya Anda sudah membaca artikel Susah Cari Customer? 3 Strategi ini Dapat Membantu Bisnis, nah selanjutnya Anda harus lebih memperdalam lagi dari 3 strategi tersebut agar bisnis Anda menang dalam persaingan pasar dan sukses menjualkan produk atau jasa.

Dalam artikel sebelumnya dijelaskan 4 dari 6 strategi agar calon customer ramai datang dan membeli di bisnis Anda. Di artikel kali ini akan dibahas 2 strategi pelengkapnya.pasar 

Strategi ini disampaikan oleh Coach Yohanes G. Pauly yang merupakan Global Awards Winning Business Coach serta Founder dari GRATYO Practical Business Coaching!

Ada banyak cara untuk membuat strategi marketing yang ampuh di bisnis, namun Coach Yohanes G. Pauly membuatnya dengan sederhana sehingga Anda dapat dengan mudah mempelajarinya dan mengimplementasikannya pada bisnis Anda, cara tersebut adalah 5W+1H. Lalu apa sih 5W+1H dalam menjalankan bisnis?

 

1. Menangkan persaingan pasar dengan Specific WHO

Cara ini digunakan untuk menentukan siapa yang menjadi target spesifik dari bisnis Anda, banyak entrepreneur yang menganggap bahwa semua orang adalah target bisnisnya.Padahal hal tersebut merupakan sumber dari terjadinya persaingan pasar..

Semakin tidak spesifik target market Anda, makin besar kemungkinan bisnis Anda terjebak di persaingan pasar. Sehingga bisnis yang dijalankan menjadi sepi customer yang kemudian Anda cuma bisa perang harga.

Menurut Coach Yohanes G. Paul, specific HWO ini ibaratkan pemburu yang punya peluru terbatas dan ingin menembak burung di hutan. Jika si pemburu ini tidak tahu jenis burung, warna burung dan detail burung yang ia inginkan, ia akan menembak sembarangan dengan peluru yang ia miliki.

AKibatnya peluru si pemburu habis, tapi burung yang didapat tidak ada yang berkualitas karena ditembak asal-asalan.

2. Menangkan persaingan pasar dengan Relevant WHERE

Jika Anda sudah memahami Specific WHO maka selanjutnya Anda melakukan langkah relevant WHERE. Pada langkah ini Anda akan mengetahui dimana para calon customer Anda biasa berkumpul

Jika diibaratkan Anda menjadi seorang pemburu yang mengincar suatu burung, biasanya burung dengan jenis yang sama akan berkumpul di pohon yang sama pula. Benar kan ya? 

Begitu juga dengan calon customer. Jika Anda sudah tahu target market Anda siapa, Anda akan dengan mudah menemukan dimana target market ini biasa berkumpul.  

Baca juga:

3. Menangkan persaingan pasar dengan Beyond WHAT

Banyak entrepreneur yang hanya menjelaskan apa yang menjadi kelebihan dari produknya saja, namun menurut Coach Yohanes G. Pauly apa yang dilakukan oleh pemilik bisnis tersebut tidak cukup. 

Dalam hal ini Coach Yohanes G. Pauly mengajarkan agar entrepreneur harus menjual Beyond WHAT dengan menonjolkan emotional benefit yang menjual ke sisi emosional dan menyentuh hati seorang customer.

4. Menangkan persaingan pasar dengan Different WHY

Tips selanjutnya adalah seorang entrepreneur harus memahami dan mengimplementasikan different why. Lalu apa itu Different Why ? Different Why adalah cara dimana seorang pemilik bisnis memiliki alasan-alasan kenapa customer harus membeli produk atau jasa yang Anda jual, alasan tersebut tidak dimiliki oleh bisnis lain dan hanya bisnis Anda yang punya. 

“Tentu Anda tidak boleh berbohong saat membicarakan apa benefit atau manfaat produk atau jasa yang dijual. Jadi apa yang dijanjikan sebagai manfaat dari membeli produk atau jasa harus benar.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

5. Menangkan persaingan pasar dengan Right WHEN

Langkah ini Anda mengetahui kapan waktu serta kondisi yang tepat bagi seorang entrepreneur untuk menjualkan produk atau jasa ke calon customer. Bukan hanya waktu yang tepat tapi Anda juga harus memikirkan situasi atau kondisi yang tepat untuk menjualkan produk atau jasa anda.

Langkah selanjutnya tersisa adalah H. Lalu apa itu H? Mau tau penjelasan lengkapnya? Simak videonya di link berikut ini.

7 Strategi Penjualan Produk dan Jasa ini Bikin Penjualan Naik Berkali Lipat!

strategi penjualan produk

Omzet masih jauh dibawah target? 7 strategi penjualan produk dan jasa ini bikin penjualan Anda naik berkali lipat dan omzet melambung tinggi!

Strategi penjualan produk dan jasa

Apa jadinya jika Anda sudah habiskan waktu hampir 24 jam di bisnis dan menjalankan banyak strategi marketing tapi hasilnya jauh dibawah target? Tentunya tidak hanya menghabiskan waktu dan tenaga, tapi juga menimbulkan kerugian material terhadap bisnis Anda kan ya?

Nah supaya Anda tidak mengalami permasalahan ini di bisnis, yuk perbaiki strategi penjualan produk dan jasa yang Anda lakukan dengan menggunakan strategi 7 Strategic Input dari Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly ini!

1. Strategi Leads Generation

Strategi ini bertujuan untuk membuat semakin banyak calon customer yang tahu, datang, dan antri membeli di bisnis Anda.

Contoh penerapan strategi leads generation adalah dengan menggunakan iklan prinsip AIDODA yang berisi Dance with Objection, yaitu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin saja timbul di benak calon customer.

2. Strategi Conversion Rate

Merupakan strategi agar calon customer yang datang ke bisnis dapat dikonversi sebanyak mungkin menjadi customer.

Permasalahan ini sangat sering dialami oleh pemilik bisnis yang merasa bahwa calon customer sangat banyak, namun yang membeli bisa dihitung jari jumlahnya.

Contoh strategi yang bisa diterapkan adalah dengan menggunakan strategi Special Offer with Scarcity & Urgency, yaitu memberikan harga spesial dengan jumlah yang terbatas dan waktu tertentu saja.

3. Strategi Lost Customer

Ini merupakan strategi yang penerapannya cukup sulit untuk dilakukan karena Anda harus memanggil kembali customer yang telah pindah hati ke kompetitor.

Contoh strategi yang bisa Anda terapkan adalah dengan menggunakan email  marketing yang dikirim secara berkala dan otomatis.

Baca juga:

4. Strategi Revenue/Transaction

Ini adalah strategi penjualan produk dan jasa agar customer membeli lebih banyak lagi disetiap transaksi.

Misalnya saja adalah menggunakan strategi up-sell, yaitu dengan sebuah script sederhana yang ditanyakan kasir seperti “French fries-nya mau di upsize ke ukuran large? Cukup hanya tambah Rp 3000 saja.”

5. Strategi Repeat/Customer

Yaitu strategi agar customer kembali lagi membeli di bisnis Anda dan bahkan menjadi customer setia.

Penerapan strategi penjualan produk dan jasa menggunakan repeat/customer misalnya dengan weekly / monthly special yang diberikan secara berkala ke customer.

6. Strategi Profit Margin

Strategi ini untuk meningkatkan laba kotor bisnis. Misalnya adalah dengan menerapkan suggest most profitable item first, yaitu menawarkan produk atau jasa yang memberikan laba kotor paling besar ke customer Anda.

7. Strategi Operating Expense

Selain memperbesar penjualan produk, Anda tentunya juga harus mengurangi biaya operasional yang kemungkinan harus Anda bayar.

Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

3 Strategi Penjualan Online Agar Menang Lawan Kompetitor!

strategi penjualan online

Bisnis sudah ada di dunia internet tapi kalah bersaing dengan kompetitor dan terpaksa banting harga? Ini 3 strategi penjualan online agar bisnis ramai customer dan omzet makin meningkat!

Strategi penjualan online

Kemudahan akses internet dan banyaknya platform serta media digital seakan memaksa pemilik bisnis agar bisnisnya juga ikutan eksis di dunia internet.

Banyak pemilik bisnis yang mulai terjun dan mempromosikan bisnisnya melalui dunia online agar bisa menjangkau calon customer dalam ruang lingkup yang lebih besar.

Disamping kelebihan yang dimiliki, tak jarang pemilik bisnis malah rugi karena tidak tahu strategi penjualan online yang praktis untuk mendatangkan calon customer.

Pemilik bisnis terpaksa banting harga karena banyak kompetitor yang menjual produk yang hampir mirip dengan harga yang relatif jauh lebih murah. Akibatnya omzet yang didapat pun makin sedikit.

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahawa ada 3 strategi penjualan online yang bisa diterapkan oleh pemilik bisnis:

1. Special Offer

Special offer atau penawaran spesial dapat mengkonversi sebanyak mungkin calon customer menjadi customer. Pada strategi ini dikomunikasikan bahwa ada penawaran khusus bagi calon customers tersebut. Ingat bahwa special offer adalah pricing strategy, bukan perang harga.

Misalnya di bisnis skin care yang menjual anti-aging serum dengan harga normal Rp. 500.000 namun memberikan special offer senilai Rp 300.000 saja jika sudah membeli 2 sheet mask sebelumnya.

Strategi penjualan online dengan menerapkan special offer ini bertujuan agar calon customer melihat bahwa ada penawaran spesial yang diberikan sehingga tertarik untuk membeli.

Baca juga:

2. Scarcity

“Ingatkah Anda dengan konsep semakin langka suatu barang maka semakin tinggi nilai jual barang tersebut? Anda harus terapkan ini di bisnis Anda.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Begitu pula dengan strategi scarcity atau kelangkaan. Strategi scarcity menekankan agar calon customer membeli produk atau jasa, maka komunikasikan bahwa ada batasan jumlah produk atau jasa yang dijual.

Misalnya pada bisnis skin care tadi yang memberikan special offer seharga Rp. 300.000 dari harga normal Rp 500.000. Pemilik bisnis memberikan penawaran bahwa anti-aging serum tersebut diproduksi untuk jumlah yang terbatas.

“Apa yang terjadi? Banyak yang beli karena disatu sisi ada special offer dan disisi lain jumlahnya sangat terbatas. Ini adalah strategi yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis untuk bisa menarik calon customer beli.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Menariknya manusia ternyata suka sesuatu yang langka dan biasanya yang langka akan menjadi semakin mahal. Bayangkan berapa keuntungan yang bisa Anda peroleh dengan strategi scarcity ini!

3. Urgency

Gunakan strategi urgency untuk menyempurnakan strategi special offer dan scarcity!

Artinya ada batas waktu yang mendesak yang membuat seseorang yang harus mengambil keputusan segera.

Contohnya adalah di bisnis skin care yang menggabungkan ketiga strategi special offer, scarcity, dan urgency. Ia memberikan special offer seharga Rp 300.000 untuk anti-aging serum yang hanya diproduksi dalam jumlah yang terbatas dan hanya akan dijual selama 3 hari saja.

Dampaknya? Dengan menggabungkan ketiga strategi tersebut bisnis skin care mendapatkan keuntungan yang sangat besar tanpa harus perang harga dengan kompetitor.

Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

Target Penjualan Tidak Tercapai? Coba 3 Sales Strategy Ini!

sales strategy

Susah untuk konversi calon customer sehingga target penjualan tidak tercapai? Ini 3 sales strategy yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan penjualan di bisnis!

Sales strategy tingkatkan penjualan

Calon customer banyak tapi yang membeli di bisnis Anda sedikit? Atau customer membeli hanya 1 kali saja dan tidak pernah pernah kembali membeli lagi?

Yuk terapkan sales strategy dari Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly untuk meningkatkan penjualan di bisnis Anda!

1. Special Offer

Sales strategy pertama yang harus diterapkan adalah special offer, yaitu penawaran spesial yang dapat mengkonversi sebanyak mungkin calon customer menjadi customer. Ingat ya, special offer ini adalah pricing strategy, bukan perang harga.

Bedanya dengan perang harga adalah strategi perang harga dengan menurunkan harga serendah-rendahnya untuk mendapatkan calon customer, sedangkan pricing strategy adalah dengan memberikan penawaran spesial di hanya waktu tertentu hanya untuk boost penjualan.

Pada strategi ini dikomunikasikan bahwa ada penawaran khusus bagi calon customer tersebut. Misalnya di bisnis tas yang menjual tas kulit dengan harga normal Rp. 500.000 namun memberikan special offer senilai Rp 300.000 saja jika sudah membeli 1 buah tas selempang sebelumnya

Strategi pengembangan bisnis dengan menerapkan special offer ini bertujuan agar calon customer melihat bahwa ada penawaran spesial yang diberikan sehingga tertarik untuk membeli.

2. Scarcity

Semakin langka suatu barang maka semakin tinggi nilai jual barang tersebut.

Strategi scarcity merupakan sales strategy yang menekankan agar calon customer membeli produk atau jasa disaat itu juga, maka komunikasikan bahwa ada batasan jumlah produk atau jasa yang dijual.

Misalnya pada bisnis tas tadi yang memberikan special offer seharga Rp. 300.000 dari harga normal Rp 500.000. Pebisnis memberikan penawaran bahwa tas tersebut diproduksi untuk jumlah yang terbatas.

“Apa yang terjadi? Banyak yang beli karena disatu sisi ada special offer dan disisi lain jumlahnya sangat terbatas. Ini adalah strategi yang harus dilakukan oleh pebisnis untuk bisa menarik calon customer beli tanpa bakar uang.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Baca juga:

3. Urgency

Jika Anda sudah menggunakan strategi special offer dan scarcity, ini saatnya Anda menyempurnakannya dengan strategi urgency.

Maksudnya adalah dengan membuat batasan waktu yang mendesak yang membuat calon customer membeli di saat itu juga.

Contohnya adalah di bisnis tas yang menggabungkan ketiga strategi special offer, scarcity, dan urgency. Ia memberikan special offer seharga Rp 300.000 untuk tas kulit yang hanya diproduksi dalam jumlah yang terbatas dan hanya akan dijual selama 3 hari saja.

Dampaknya? Dengan menggabungkan ketiga strategi tersebut sangat bisnis tas tersebut mendapatkan keuntungan yang sangat besar tanpa harus perang harga dan bakar uang untuk beriklan.

Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

Coba Strategi Meningkatkan Penjualan Anti Perang Harga ini!

Strategi meningkatkan Penjualan

Lagi-lagi Anda terjebak perang harga? Customer hanya akan beli jika Anda sedang diskon? Terapkan strategi meningkatkan penjualan ini agar bisnis selalu ramai customer dan omzet makin berlimpah!

Ramai karena perang harga

Pemilik bisnis mana yang tidak mau bisnisnya selalu ramai customer, laris dibeli, dan omzet makin meningkat?

Tapi bagaimana jadinya jika customer hanya mau membeli di bisnis saat sedang ada diskon saja? Saat tidak ada diskon bisnis Anda sepi karena tidak ada customer yang mau beli? Akibatnya Anda terpaksa harus selalu memberikan diskon dan juga harus perang harga dengan kompetitor?

Strategi meningkatkan penjualan seperti apa yang bisa diterapkan oleh pemilik bisnis agar bisa keluar dari perang dan bisa meningkatkan penjualan?

Strategi meningkatkan penjualan

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan jika pemilik bisnis sudah punya specific WHO, relevant WHERE, dan Beyond WHAT, maka ini saatnya pemilik bisnis untuk menerapkan Different WHY.

Strategi different WHY adalah alasan-alasan kenapa customer harus percaya terhadap produk atau jasa yang dijual.

“Tentu Anda tidak boleh berbohong saat membicarakan apa benefit atau manfaat produk atau jasa yang dijual. Jadi apa yang dijanjikan sebagai manfaat dari membeli produk atau jasa harus benar.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan strategi meningkatkan penjualan different WHY ini dengan menggunakan sebuah contoh yaitu di bisnis produk perawatan wajah.

Bisnis produk perawatan wajah ini target utamanya adalah wanita yang peduli dengan kulit dan kecantikan. Salah satu produk unggulan yang ditawarkan oleh bisnis perawatan wajah ini adalah anti-aging cream.

Agar anti-aging cream ini laku dijual dan dibeli oleh banyak customer, bisnis perawatan wajah ini harus memberikan different WHY untuk menarik calon customer.

Kompetitor dari bisnis perawatan wajah ini kebanyakan menggunakan different WHY bahwa produk mereka membuat wajah kencang tanpa kerut, karena mengandung formula XYZ atau membuat kulit wajah bersinar cerah karena mengandung formula ABC”.

Baca juga:

Kesannya formula yang dikandung tersebut adalah campuran senyawa tertentu yang dibuat di sebuah lab yang bersih dan canggih.

Karena tidak ingin punya WHY yang sama dengan kompetitornya, bisnis perawatan wajah ini membuat different WHY yang sangat berbeda.

“Yang dikomunikasikan ke calon customer adalah bahwa cream yang dijual mengandung ekstrak sebuah jenis bunga immortal flower,yang setelah dipetik tidak akan mati dan hanya tumbuh di kebun-kebun di pedalaman Perancis.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Karena WHY-nya sangat berbeda dengan bisnis lain, bisnis ini berhasil membuat calon customer percaya dengan manfaat dari jenis bunga spesial yang tidak pernah layu, bahkan setelah dipetik.

Bisnis ini mengkomunikasikan bahwa produknya mengandung essential oil berharga yang diekstrak dari bunga spesial, yang memiliki khasiat anti aging. Dengan didukung oleh visual yang sangat menarik dari bunga tersebut, maka penjualan dari bisnis perawatan wajah ini berkembang dengan sangat baik.

Itu adalah salah satu dari sekian banyak penerapan different WHY sebagai strategi meningkatkan penjualan yang bisa diterapkan pemilik bisnis.

Mau penjelasan lengkap dan rinci dari Coach Yohanes G. Pauly tentang different WHY? Simak selengkapnya dengan klik link berikut ini!

atau Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

4 Langkah Ide Kreatif untuk Tingkatkan Penjualan!

ide kreatif untuk meningkatkan penjualan

Bisnis sepi customer dan penjualan menurun? Simak 4 langkah ide kreatif untuk tingkatkan penjualan dan bikin bisnis semakin berkembang ini!

Ide kreatif untuk tingkatkan penjualan

Bisnis Anda makin hari makin sepi customer? Jumlah customer yang beli di bisnis bisa dihitung dengan jari? Penjualan makin menurun dan berakibat ke omzet bisnis secara keseluruhan?

Padahal produk atau jasa yang Anda jual kualitasnya lebih bagus dari kompetitor, tapi tetap saja customer lebih memilih membeli di tempat kompetitor.

Parahnya lagi, Anda sudah gunakan banyak strategi marketing baik secara online maupun offline, tapi tetap saja tidak memberikan hasil dan perubahan yang signifikan di bisnis Anda.

Jika Anda juga mengalami masalah tersebut, yuk simak 4 langkah ide kreatif untuk tingkatkan penjualan dari Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly.

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa untuk bisa meningkatkan penjualan, langkah pertama dalam ide kreatif untuk tingkatkan penjualan adalah dengan menentukan siapa Specific WHO di bisnis.

Strategi marketing yang diterapkan akan sia-sia saja jika kena ke target market yang salah. Oleh karena itu, pemilik bisnis harus menentukan siap target market atau specific WHO di bisnisnya.

Coach Yohanes G. Pauly memberikan 4 langkah dalam menentukan specific WHO:

1. Buat lingkaran siapa yang mungkin beli produk atau jasa

Langkah pertama adalah dengan membuat lingkaran-lingkaran kecil siapa yang kemungkinan akan membeli produk atau jasa di bisnis Anda. Lingkaran-lingkaran ini bisa hingga 6 atau 7 lingkaran tergantung setiap jenis bisnis.

Misalnya saja di bisnis es krim literan. Untuk menentukan specific WHO di bisnisnya, ia membuat lingkaran-lingkaran yang mungkin membeli es krim, yaitu hotel, restoran, café, sekolah, keluarga, dan catering.

Baca juga:

2. Coret semua lingkaran dan fokus ke 1 lingkaran

Langkah kedua dan yang paling sulit dilakukan adalah dengan mencoret semua lingkaran dan hanya memilih 1 lingkaran saja.

Banyak pemilik bisnis yang kesulitan karena berpikiran “Kan sayang kalau harus dicoret, kan kemungkinan mereka bisa beli produk atau jasa saya.”

Padahal sebenarnya itulah alasan kenapa bisnis sepi customer dan terjebak perang harga. Yaitu pemilik bisnis tidak bisa fokus ke 1 spesifik WHO saja.

Cara supaya jualan laris yang harus diperhatikan oleh pemilik bisnis adalah harus punya 1 kriteria yang akan difokuskan.

Ingat bahwa setiap lingkaran orang yang mungkin membeli produk atau jasa yang Anda buat di langkah pertama memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, yang tentunya juga membutuhkan pendekatan berbeda untuk menarik minat mereka membeli di bisnis.

Waktu, tenaga, dan budget Anda terbatas, jadi, fokus hanya ke 1 lingkaran saja!

Mau tahu langkah lengkapnya dalam menentukan siapa specific WHO di bisnis Anda? Yuk simak penjelasan dari Coach Yohanes G. Pauly dengan klik disini!

atau Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

Usaha Keluarga Sering Terjebak Konflik? Terapkan 3 Rahasia Ini!

Sering timbul konflik saat jalankan usaha keluarga? Selalu beda pendapat dengan generasi sebelumnya saat jalankan bisnis? Simak 3 rahasia usaha keluarga bebas dari konflik!

Usaha keluarga sering terlibat konflik?

Bisnis Anda adalah jenis usaha keluarga? Anda adalah generasi penerus usaha keluarga dan sering terjebak konflik dengan generasi sebelumnya? Sistem dan strategi yang Anda terapkan di bisnis bertolak belakang dengan apa yang diyakini dengan generasi sebelumnya?

Konflik dalam usaha keluarga sangatlah sering terjadi karena tidak adanya kesesuaian visi dan tindakan dalam menjalankan bisnis. Namun meskipun sering terjadi, bukan berarti konflik ini tidak bisa dihindari atau diminimalkan untuk terjadi.

Ada banyak bisnis dan usaha keluarga yang berhasil mencari jalan tengah dan punya satu kesepahaman dalam menjalankan bisnis.

Salah satu contoh bisnis dan usaha keluarga yang bisa sukses yaitu Walton Family, pemilik Walmart yang kini menjadi keluarga terkaya di dunia. Atau bisnis otomotif terkenal BMW milik Quandt Family.

3 rahasia usaha keluarga

Apa yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis agar bisa lepas dari konflik dan masalah usaha keluarga sehingga bisa membawa bisnis makin berkembang, Profitable dan AUTO-PILOT?

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa ada 3 rahasia yang harus diterapkan di usaha keluarga:

1. Punya sistem yang praktis dan dijalankan

Salah satu penyebab konflik yang sangat umum terjadi adalah karena pemilik bisnis tidak bisa membuat sistem yang berjalan dan diterapkan oleh semua karyawan dan partner di bisnis.

Pemilik bisnis seringkali terjebak dalam kondisi dimana sistem dan aturan yang pernah diterapkan oleh generasi sebelumnya tidak sesuai dengan kondisi saat ini dan ingin mengubah sistem tersebut.

Namun sistem yang baru ini tidak diikuti sepenuhnya oleh karyawan karena masih banyak yang belum terbiasa dengan sistem tersebut. Atau bisa karena generasi sebelumnya yang tidak setuju dan ingin sistem lama untuk terus diterapkan.

Akibatnya karyawan jadi bingung karena tidak jelas harus menjalankan sistem yang mana sehingga kondisi internal bisnis tidak berjalan dengan baik.

Untuk menghindari masalah ini, pebisnis harus duduk bersama untuk membuat sistem yang jelas di bisnis.

Baca juga:

2. Punya superteam di bisnis

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa tidak peduli bisnis apapun, tugas utama pemilik bisnis adalah membangun superteam yang merupakan aset yang sangat penting di bisnis.

“Karena selain karyawan-karyawan baru, biasanya akan ada karyawan yang sudah bekerja di bisnis sejak generasi sebelumnya, sangat penting bagi pemilik bisnis untuk mengumpulkan karyawan dan memastikan bahwa karyawan punya goals dan tujuan bisnis yang sama.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

3. Fokus menjual persepsi dan emotional benefit

Rahasia ketiga adalah pemilik bisnis harus berhenti menjual fungsi produk atau jasa semata dan fokus pada menjual persepsi dan emotional benefit.

Setiap bisnis terutama bisnis keluarga harus mempunyai persepsi yang bagus di mata publik. Jika tidak, bisnis tersebut akan kalah bersaing dengan kompetitor dan pendatang baru. Karena di mata customer, berapa lama bisnis sudah beroperasi bukanlah sebuah nilai tambah.

Oleh karena itu, pemilik bisnis harus membangun persepsi dan fokus pada emotional benefit yang bisnis jual agar bisa menarik calon customer membeli di bisnis. Dengan adanya persepsi dan emotional benefit, customer akan selalu kembali dan setia membeli di bisnis.

Mau tahu artikel strategi keuangan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik strategi keuangan berikut ini!

Perang Harga Melulu? Ini Ide Kreatif untuk Meningkatkan Penjualan

ide kreatif untuk meningkatkan penjualan

Terjebak perang harga melulu dengan kompetitor? Ini ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dan bikin customer antri yang harus Anda terapkan di bisnis!

Ide kreatif meningkatkan penjualan

Bisnis Anda sudah berjalan lama tapi penjualan masih rendah? Atau penjualan tinggi tapi profit-nya tipis sekali karena selalu perang harga? Butuh ide kreatif meningkatkan penjualan di bisnis?

Jika Anda sudah punya specific WHO yang tepat di bisnis, sudah menentukan relevant WHERE, kini saatnya Anda menentukan strategi ketiga dari GRATYO Marketing Pyramid, yaitu beyond WHAT.

Maksud dari beyond WHAT adalah pemilik bisnis menjual produk atau jasa bukan hanya karena apa yang dijual, tapi dengan menciptakan persepsi yang baik atas produk atau jasa di mata calon customer.

Beyond WHAT lebih mengutamakan untuk menjual emotional benefit dibandingkan functional benefit. Jika functional benefit lebih menjual fungsi atau kegunaan dari barang, maka emotional benefit lebih menyentuh ke hati atau emosi dari calon customer.

Emotional benefit ini adalah salah satu ide kreatif untuk meningkatkan penjualan tanpa perang harga dengan kompetitor.

Belajar dari bisnis pembersih pakaian

 

Coach Yohanes G. Pauly mencontohkan beyond WHAT ini dengan sebuah produk pembersih pakaian. Produk pembersih pakaian ini mengalami kesulitan untuk menarik calon customer membeli ke bisnis mereka karena persaingan dengan kompetitor.

Salah satu kompetitornya menjual produk dengan harga yang lebih murah, dan kompetitornya yang lain menjual produk dengan harga yang lebih mahal. Jadi bisnis pembersih pakaian ini posisinya berada di tengah.

Makin lama jumlah customer dari produk pembersih pakaian ini makin menurun karena ditarik oleh dua kompetitor tersebut. Akhirnya bisnis pembersih pakaian ini melakukan research ke specific WHO-nya agar bisa mendapatkan insight baru.

Dari sekian lama research, didapatkan lah satu insight, yaitu Ibu-ibu target dari produk pembersih pakaian ini tidak mempedulikan merk, tapi yang penting adalah karena kekuatan “ngucek”. Oleh karena itulah mereka lebih memilik untuk membeli pembersih pakaian dengan harga yang paling murah.

Baca juga:

Bisnis pembersih pakaian ini kemudian berhenti mengkomunikasikan functional benefit. Mereka mulai fokus dengan menjual emotional benefit, yang mengkomunikasikan bahwa sebenarnya anak-anak yang aktif bermain dan berani berkotor-kotoran itu berarti otak dan pertumbuhannya sedang berkembang serta berpotensi besar menjadi orang sukses.

Tahukah Anda dengan mengubah komunikasi ke customer ini, penjualan dari pembersih pakaian ini meningkat berkali lipat karena menyentuh hati si Ibu! Karena tentu semua Ibu mau anaknya sukses kan ya?

Ini adalah salah satu ide kreatif untuk meningkatkan penjualan dari bisnis pembersih pakaian. Tentunya Anda juga bisa menggunakan ide kreatif yang menonjolkan emotional benefit yang sesuai dengan bisnis Anda ya!

Untuk mendapatkan seluruh penjelasan lengkap tentang beyond WHAT dan emotional benefit dari Coach Yohanes G. Pauly, yuk klik disini!

atau mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan