Tag Archive for: Strategi Usaha

2 Syarat Entrepreneurs Sejati, Anda Sudah Punya?

Entrepreneurs Sejati

Apa bedanya antara entrepreneurs sejati dengan entrepreneur palsu? Yuk kenali 2 syarat jadi entrepreneur sejati ini dan hindari 3 anak tangga jebakan entrepreneur palsu!

Entrepreneurs Sejati

Setuju ya kalau membangun bisnis itu tidak mudah dan butuh perjuangan besar? Mulai dari membuat strategi marketing, mendatangkan calon customer, hingga membuat customer loyal di bisnis.

Pemilik bisnis tidak hanya menginvestasikan uang, tapi juga waktu dan tenaganya untuk membangun bisnis.

Salah satu tujuan untuk membangun bisnis adalah untuk mencapai tangga entrepreneurs sejati. Pertanyaannya, apa ciri-ciri entrepreneurs sejati? Bagaimana membedakan antara entrepreneur sejati dengan palsu?

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa ada 2 syarat yang harus dimiliki pemilik bisnis agar bisa menjadi entrepreneur sejati:

1. Punya bisnis Profitable

Syarat pertama menurut Coach Yohanes G. Pauly adalah bisnis punya omzet yang terus meningkat dan memberikan keuntungan ke pemilik bisnis.

Jika omzet bisnis selalu dibawah harapan maka pemilik bisnis tersebut belum bisa digolongkan sebagai entrepreneur sejati.

2. Bisnis yang AUTO-PILOT

Selain bisnis punya omzet yang terus meningkat, bisnis tersebut juga harus punya sistem yang berjalan dan diterapkan oleh semua karyawan. Pemilik bisnis tidak harus mengurus bisnis 24 jam dan bisa meninggalkan bisnis.

Baca juga:

Entrepreneur palsu

Jika Anda belum memiliki 2 syarat entrepreneurs sejati, mungkin saja Anda tengah berada dalam perjalanan menuju entrepreneurs sejati, atau mungkin saja ternyata Anda terjebak di 3 anak tangga jebakan entrepreneur palsu.

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan 3 anak tangga tersebut yaitu:

Tangga 1: Business Operator

Tangga 1 merupakan tangga jebakan yaitu business operator atau operator bisnis. Maksudnya adalah kondisi dimana pemilik bisnis berpikir sudah menjadi entrepreneur padahal sebenarnya tidak, tapi malahan bekerja inside the business. Walaupun pemilik bisnis memiliki karyawan namun hampir seluruh pekerjaan masih dikerjakan oleh si pemilik bisnis.

Pemilik bisnis yang terjebak dalam tangga jebakan 1: business operator memiliki gejala:

  • Pemilik bisnis adalah sistem didalam bisnis
  • Pemilik bisnis terpaksa harus bekerja 2 shift dalam sehari
  • Pemilik bisnis masih harus curi-curi kerja di weekend
  • Ada hubungan langsung antara kesehatan pemilik bisnis dengan profit di bisnis.

Tangga 2: Business Manager

Merupakan tangga jebakan kedua dimana pemilik bisnis bekerja in the business karena sudah berani merekrut mahal untuk karyawan yang levelnya lebih tinggi, seperti supervisor atau manager, namun ternyata kinerja karyawan dengan level tinggi ini tidak bagus dan tetap harus didorong dahulu untuk bekerja, tidak memiliki inisiatif sendiri.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

3 gejala pemilik bisnis terjebak di tangga jebakan 2:

  • Pemilik bisnis semakin jarang memiliki waktu bersama keluarga
  • Pemilik bisnis mengerjakan seluruh pekerjaan karena supervisor/manager yang direkrut tidak bekerja bagus
  • Pemilik bisnis tidak memiliki waktu untuk liburan

Mau dapatkan penjelasan lengkap tentang 3 anak tangga jebakan menuju entrepreneur sejati? Yuk klik link ini!

Strategi Mengembangkan Usaha agar Bisnis AUTO-PILOT

Strategi Mengembangkan Usaha

Katanya tidak semua bisnis bisa AUTO-PILOT? Yuk terapkan strategi mengembangkan usaha ini agar bisnis tidak hanya punya omzet besar tapi juga AUTO-PILOT!

Tidak semua bisnis bisa AUTO-PILOT?

Saat ini sedang ramai-ramainya di kalangan pemilik bisnis membahas tentang bisnis AUTO-PILOT, yaitu bisnis yang bisa jalan sendiri tanpa harus ada pemilik bisnis di dalamnya karena karyawan bekerja dengan menerapkan sistem yang telah ditentukan.

Pertanyaannya, apakah seluruh bisnis pasti bisa AUTO-PILOT? Apakah hanya bisnis jenis tertentu saja yang bisa AUTO-PILOT? Bagaimana cara bisnis agar bisa AUTO-PILOT?

Menurut Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, ia menjelaskan bahwa tidak semua bisnis bisa untuk AUTO-PILOT.

“Bisa atau tidaknya AUTO-PILOT itu tergantung kapten kapalnya. Kalau kapten kapal percaya bahwa bisnis tidak bisa AUTO-PILOT, ia akan mendapatkan apa yang dia percaya. Ingat in this life you get what you believe.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Strategi mengembangkan usaha agar AUTO-PILOT

Lalu bagaimana rahasianya agar bisnis bisa AUTO-PILOT dan pemilik bisnis tidak terikat 24 jam di bisnisnya?

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa ada 2 strategi mengembangkan usaha agar bisnis bisa AUTO-PILOT:

1. Kuncinya adalah percaya

“Dalam hidup ini Anda akan mendapat apa yang Anda percaya. Jadi pastikan bahwa Anda harus punya rasa percaya itu dulu.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Founder dan Master Coach di GRATYO Practical Business Coaching ini juga menambahkan bahwa banyak pemilik bisnis yang beranggapan bahwa bisnis mereka unik, tidak bisa ditinggal, bisnis mereka berbeda dari bisnis lain sehingga pemilik bisnis harus selalu ada di bisnis.

Penyebab banyak pemilik bisnis yang tidak percaya bisnis bisa AUTO-PILOT salah satunya adalah karena pernah coba-coba tapi ternyata tidak bisa. Padahal si pemilik bisnis ini sangat ingin bisnisnya bisa AUTO-PILOT.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

Akibatnya pemilik bisnis beranggapan bahwa bisnisnya sangat unik dan percaya bahwa bisnisnya memang tidak akan pernah bisa untuk AUTO-PILOT.

Baca juga:

Jika pemilik bisnis selalu terjun langsung mengurus bisnis mulai dari marketing hingga operasional, pemilik bisnis tersebut tidak akan punya time freedom atau kebebasan waktu. Ia akan menghabiskan seluruh waktunya mengurus bisnis yang tidak ada habisnya.

Mau tahu strategi mengembangkan usaha bisnis agar bisa AUTO-PILOT secara lengkap dari Coach Yohanes G. Pauly? Yuk klik disini untuk tonton videonya!

Strategi Berbisnis Saat Ekspansi agar Punya Sistem yang Jalan

Strategi Berbisnis

Ini strategi berbisnis yang harus diterapkan pemilik bisnis saat ekspansi agar sistem bisnis bisa berjalan, karyawan bekerja sesuai dengan harapan dan bisnis bisa naik level yang lebih tinggi.

Ekspansi tapi tidak punya sistem

Bagaimana jadinya jika saat ekspansi bisnis, tidak ada satupun cabang bisnis yang bisa Anda tinggal? Anda harus konsisten datang dan mengatur bisnis secara langsung? Belum lagi karyawan Anda performanya tidak seperti yang Anda harapkan. Anda seperti mau “belah diri” saja karena semua serba Anda.

Tentu tidak ada satupun pemilik bisnis yang mau hal tersebut terjadi saat sedang ekspansi bukan?

Lalu strategi berbisnis seperti apa yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis agar ekspansi yang dilakukan bisa berhasil tanpa harus selalu dikontrol langsung oleh pemilik bisnis?

Strategi berbisnis saat ekspansi

 

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjawab pertanyaan pemilik bisnis tersebut melalui live di akun Instagramnya @YohanesGPauly.

Ia menjawab bahwa strategi berbisnis yang sangat krusial saat melakukan ekspansi bisnis adalah bisnis pertama yang sedang dikelola harus punya sistem yang berjalan dulu. Jika bisnis yang pertama ini masih belum punya sistem yang berjalan, maka jangan gegabah untuk ekspansi.

Menurutnya, dalam melakukan ekspansi, pemilik bisnis cenderung untuk menduplikat sistem yang ia terapkan di bisnis yang pertama.

Nah jika sistem yang diterapkan di bisnis pertama saja masih belum berjalan, bagaimana bisa diduplikasi? Jika dipaksa untuk duplikasi ke cabang bisnis baru, sistem tersebut tidak akan berjalan, karena sistem yang diterapkan sudah salah sejak awal.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

Baca juga:

Oleh karena itu, Founder dan Master Coach di GRATYO Practical Business Coaching ini menjelaskan bahwa pemilik bisnis harus memperbaiki sistem di bisnis yang pertama dulu.

Jika sistem di bisnis pertama sudah berjalan dan pemilik bisnis tidak lagi harus terjun langsung mengontrol bisnis selama 24 jam, baru pemilik bisnis bisa mengambil ancang-ancang untuk ekspansi.

Coach Yohanes G. Pauly menilai bahwa banyak pemilik bisnis yang tergesa-gesa dan ingin langsung ekspansi bisnis, dan inilah yang menjadi jurang penyebab banyak ekspansi bisnis yang gagal.

Mau dapatkan penjelasan lebih lengkap tentang strategi berbisnis saat ekspansi dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik disini!

Awas! 4 Kesalahan Saat Mengembangkan Usaha yang Harus Dihindari!

Mengembangkan Usaha

Berencana ekspansi bisnis untuk mengembangkan usaha? Hindari 4 kesalahan yang sering dilakukan oleh pemilik bisnis yang dijelaskan oleh Global Awards Winning Business Coach ini!

Kesalahan mengembangkan usaha

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh pemilik bisnis saat akan melakukan ekspansi untuk mengembangkan usaha adalah “Kapan saat yang tepat untuk ekspansi? Harus tunggu berapa lama supaya bisa ekspansi?”

Namun ternyata menurut Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, ia menjelaskan bahwa disinilah kesalahan utama pemilik bisnis saat akan mengembangkan usaha.

Founder dan Master Coach di GRATYO® Practical Business Coaching itu melanjutkan bahwa mengembangkan usaha itu tidak ada hubungannya dengan berapa lama bisnis sudah berjalan, melainkan tentang seberapa stabil kondisi bisnis.

Banyak pemilik bisnis yang terlalu terburu-buru untuk mengembangkan bisnisnya padahal kondisi internal bisnis masih belum stabil. Akibatnya, usaha atau cabang yang baru dibuka tidak berjalan dengan maksimal dan ujung-ujungnya merugi.

Apa saja kesalahan lain yang harus dihindari oleh pemilik bisnis saat ingin ekspansi dan mengembangkan usaha? Yuk simak penjelasan lengkapnya!

1. Sistem hanya berpusat pada pemilik bisnis

Jika diibaratkan pencernaan pada tubuh manusia, sistem adalah yang mengatur bagaimana alur (flow) makanan akan dicerna, apa tanggung jawab dan tugas masing-masing organ, bagaimana ritme kerja antar organ, dan apa indikasi atau tanda bahwa organ tersebut bekerja dengan normal.

Kesalahan mengembangkan usaha yang sering menjebak pemilik bisnis adalah sistem di bisnis hanya ada di kepala si pemilik bisnis saja, tidak dipahami dan diterapkan oleh semua karyawan.

Sehingga disaat pemilik bisnis membuka cabang usaha baru, tidak ada sistem yang mengatur cabang tersebut. Pemilik bisnis terpaksa harus memilih akan fokus di cabang usaha yang mana dan perhatiannya terbelah.

Performa bisnis sangat buruk dan bahkan tidak sanggup bersaing melawan kompetitor dan ujung-ujungnya pemilik bisnis merugi.

2. Asal rekrut karyawan

Kesalahan kedua adalah pemilik bisnis tidak tahu cara rekrut karyawan yang benar sehingga karyawan yang direkrut untuk mengembangkan bisnis adalah asal-asalan.

“Sebagai salah satu aset paling penting di bisnis, karyawan yang direkrut haruslah orang-orang yang berkualitas dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Pemilik bisnis harus memperbaiki cara mengembangkan bisnis yaitu dengan memperbaiki ke akar permasalahan, yaitu sistem rekrut yang tepat. Pemilik bisnis saat melakukan rekrut karyawan harus mempertimbangkan soft skill, tidak hanya hard skill semata.

Baca juga:

3. Terlalu menjual functional benefit

Kesalahan terbesar saat mengembangkan usaha yang sangat sering dijumpai adalah terlalu menjual functional benefit kepada calon customer.

Pemilik bisnis ingin agar usaha atau cabang barunya tersebut ramai dibeli oleh customer, sehingga ia hanya menjual apa saja kelebihan fungsional. Padahal seharusnya yang dilakukan oleh pemilik bisnis adalah dengan menjual kelebihan emosional yang menyentuh ke hati calon customer.

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa kesalahan cara mengembangkan usaha dengan menjual functional benefit ini hanya akan membawa pemilik bisnis pada perang harga yang tidak berkehabisan.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

4. Suntik dana melulu

Tujuan pemilik bisnis melakukan ekspansi salah satunya tentu untuk mendapatkan omzet yang besar.

Tapi bagaimana jadinya jika pemilik bisnis sudah bersusah payah untuk ekspansi, tapi ternyata harus suntik dana setiap bulannya? Dan ternyata penyebabnya adalah karena pemilik bisnis yang tidak tahu bagaimana cara untuk mengatur keuangan di bisnis!

Pemilik bisnis terlalu fokus dengan cara mengembangkan usaha di bidang marketing, tapi sering lupa dengan pentingnya pembukuan keuangan dan cash flow di bisnis. Padahal jika pembukuan keuangan dan cash flow tidak jelas dan berantakan, pemilik bisnis tidak akan bisa memproyeksikan kesehatan dan perencanaan masa depan bisnis.

Mau belajar strategi ekspansi dan mengembangkan usaha dari ahlinya? Yuk ikut Indonesia Entrepreneurs Conference bersama Coach Yohanes G. Pauly dan GRATYO Certified Business Coach!

Klik disini untuk dapatkan info lengkapnya!

Ini Sistem Bisnis Perusahaan yang Telah Sukses Ekspansi!

Sistem Bisnis Perusahaan

Anda punya banyak cabang bisnis tapi sistemnya tidak ada yang jalan? Kenapa tidak coba belajar dari sistem bisnis perusahaan yang telah sukses kembangkan banyak cabang di bisnis dan terapkan di bisnis Anda?

Sistem bisnis perusahaan sukses

Pernahkah terlintas pertanyaan di benak Anda bagaimana sistem yang diterapkan oleh perusahaan atau bisnis yang sudah punya banyak cabang? Apa yang perusahaan atau bisnis tersebut lakukan agar sistem bisa berjalan tanpa harus selalu diatur oleh pemilik bisnis atau CEO secara langsung?

Jika Anda juga punya banyak cabang bisnis, atau berniat untuk membuka cabang bisnis namun masih tidak tahu langkah atau strategi yang tepat untuk membuat sistem yang berjalan, yuk simak sistem bisnis perusahaan sukses dari Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly untuk dicoba terapkan di bisnis Anda!

1. Buat business flow yang jelas dan aplikatif

Langkah pertama yang menjadi kunci keberhasilan dari sistem bisnis perusahaan adalah ada business flow dan business process yang jelas dan berjalan di bisnis, yaitu dari ujung awal hingga ke ujung akhir bisnis.

Sangat penting bagi setiap bisnis untuk memiliki business flow yang jelas agar tidak terjadi miscommunication di internal bisnis sehingga bisa meminimalisir potensi terjadinya kesalahan.

2. Struktur organisasi yang tidak hanya di kertas

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan sesudah membuat business flow yang berjalan di bisnis, pemilik bisnis harus menentukan siapa yang bertanggung jawab pada masing-masing flow dalam bentuk organization structure atau organization chart.

Banyak pemilik bisnis yang menganggap organization structure hanyalah formalitas saja. Padahal organization structure yang berantakan akan menyebabkan internal bisnis kacau karena tidak jelas siapa yang bertanggung jawab.

Poin penting dari organization chart adalah dengan organization chart yang benar dan sistematis, pemilik bisnis akan sadar bahwa sebenarnya ia punya banyak karyawan dan pekerjaan masing-masing karyawan tidak jelas harus apa. Atau ia akan sadar bahwa ternyata selama ini hampir seluruh pekerjaan ia yang kerjakan sendiri.

3. Mekanisme kerja antar divisi

Rahasia sistem bisnis perusahaan sukses adalah ada sebuah mechanism, yaitu setelah berhasil membuat flow di tubuh bisnis dan membuat team/divisi apa saja yang bertanggung jawab pada masing-masing flow, ada sebuah mekanisme kerjasama antar team sehingga menghasilkan proses yang sistematis.

Coba bayangkan jika antar team tidak memiliki ritme yang sesuai, pemilik bisnis akan kewalahan untuk mengurus seluruh cabang bisnisnya dan seluruh waktunya akan habis untuk mengurus masing-masing divisi saja.

Baca juga:

4. Punya rapor kerja karyawan

Jika sudah memiliki business flow, sudah menentukan tanggung jawab tiap team dan menentukan mekanisme kerja antar team, ini adalah salah satu langkah yang banyak pemilik bisnis tidak terapkan.

Alasan kenapa perusahaan atau bisnis makin sukses adalah karena punya sistem yang mengatur dan memonitoring kinerja karyawan. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan Key Performance Indicator & Monitoring (KPIM).

Beda KPIM dengan Key Performance Indicator (KPI) adalah ada sistem monitoring dimana pemilik bisnis akan dapat melihat dengan mudah karyawan mana yang bekerja dengan baik dan mana yang performanya kurang baik. Bahkan pemilik bisnis juga akan bisa menilai dan membandingkan kinerja dari setiap karyawan dari berbagai divisi.

Inilah kenapa perusahaan dan bisnis bisa sukses, karena sistem bisnis perusahaan juga memberikan fokus pada penilaian kinerja karyawan. Pemilik bisnis bisa memantau sebagus apa kinerja karyawan dari setiap cabang bisnis dengan rapor karyawan ini.

5. Rambu dan laporan rutin

Setelah memiliki rapor karyawan dan tahu karyawan mana yang kinerjanya bagus, pemilik bisnis bisa mengetahui rambu-rambu kondisi bisnis berdasarkan laporan yang dibuat oleh karyawan.

Jika di laporan ternyata ada indikator yang menunjukan kondisi yang tidak baik, pemilik bisnis bisa cepat tanggap membuat langkah strategis yang harus dilakukan kedepannya.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

Jika Anda ingin belajar rahasia membuat sistem untuk bisa ekspansi bisnis, ayo bergabung di Indonesia Entrepreneurs Conference yang akan membahas “7 Strategi Bisnis Profitable & AUTO-PILOT di Tengah Disrupsi & Perang Digital”.

Belajar dan coaching langsung oleh Coach Yohanes G. Pauly, Global Awards Winning Business Coach dan GRATYO Certified Business Coach.

Mau Pelajari Strategi Praktis Bangun Bisnis Profitable & AUTO-PILOT?


4 Strategi Meningkatkan Omset Penjualan Saat Lakukan Ekspansi Bisnis

Meningkatkan Omset Penjualan

Ekspansi Bisnis sudah berjalan berbulan-bulan, tapi omset penjualan masih segitu-segitu saja? Yuk terapkan 4 strategi meningkatkan omset penjualan ini di bisnis Anda!

4 Strategi meningkatkan omset penjualan

Setuju kan ya kalau salah satu tujuan membangun dan ekspansi bisnis adalah untuk mendapatkan omset yang besar?

Namun bagaimana jadinya jika bisnis yang sudah dibangun hingga bertahun-tahun omsetnya tidak makin meningkat? Parahnya lagi, bisnis tersebut sudah ekspansi ke beberapa cabang dan tidak ada peningkatan yang berarti!

Mengutip penjelasan dari Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, ia mengatakan bahwa salah satu langkah untuk meningkatkan omset penjualan adalah dengan menerapkan 4 strategi ini:

1. Leads Generation

Strategi leads generation ini bertujuan agar lebih banyak calon customer yang tahu, datang, dan antri beli di bisnis.

Salah satu penerapan dari leads generation untuk meningkatkan omset penjualan adalah dengan membuat iklan dengan prinsip AIDODA, yaitu Attention, Interest, Dance with Objection, Desire, dan Action.

Yang membedakan iklan AIDODA dengan iklan-iklan lain adalah adanya dance with objection. Maksudnya adalah pemilik bisnis menuliskan jawaban atas pertanyaan atau keraguan yang muncul di benak calon customer saat melihat iklan.

Dengan menerapkan iklan yang AIDODA, kemungkinan calon customer tertarik untuk membeli makin besar dan omset pun juga makin bertambah.

2. Conversion rate

Untuk bisa meningkatkan omset penjualan, pemilik bisnis harus bisa mengkonversi calon customer menjadi customer sebanyak mungkin.

Bisnis yang sedang ekspansi harus bisa menerapkan dan menghitung seberapa besar angka conversion rate di bisnis. Tujuannya supaya diakhir periode tertentu, pemilik bisnis bisa menentukan strategi marketing mana yang punya conversion rate tinggi dan bagus untuk diterapkan di bisnis dan mana yang tidak.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

3. Revenue/transaction

Pemilik bisnis tentu senang jika calon customer sudah menjadi customer, padahal ada yang lebih penting lagi dilakukan, yaitu setiap kali customer membeli produk atau jasa, maka customer akan membeli lebih banyak lagi di setiap transaksinya. Strategi ini sangat efektif untuk  meningkatkan omset penjualan.

Salah satu strategi yang bisa diaplikasikan adalah strategi up-sell, atau menjual lebih banyak. Misalnya di sebuah bisnis minuman, setiap customer membeli americano, kasir akan bertanya sesuai dengan script yang disetujui seperti “Americano-nya mau di-upsize ke ukuran large, Pak? Cukup tambah 4.000 saja.”

Baca juga:

4. Repeat/customer

Anda tentunya mau punya customer yang loyal dan selalu kembali membeli di bisnis Anda kan ya?

Ada banyak langkah yang bisa dilakukan agar customer loyal ke bisnis. Contoh sederhananya saja dengan membuat sebuah birthday voucher, yaitu voucher dengan harga spesial bagi customer yang sedang berulang tahun.

Voucher ini memang tidak bisa membuat customer kembali lebih sering, namun strategi ini tentunya bisa menarik hati customer Anda karena menimbulkan persepsi bahwa Anda ingat dan menghargai seluruh customer yang membeli di bisnis.

Mau belajar strategi marketing lebih lengkapnya untuk meningkatkan omset penjualan di cabang ekspansi bisnis Anda?

Anda bisa belajar dan coaching langsung bersama Coach Yohanes G. Pauly, Global Awards Winning Business Coach dan GRATYO Certified Business Coach hanya di Indonesia Entrepreneurs Conference 2021!

Mau Pelajari Strategi Praktis Bangun Bisnis Profitable & AUTO-PILOT?


5 Strategi Membuka Cabang Usaha Baru ini Wajib Anda Tahu Sebelum Ekspansi Bisnis!

Membuka Cabang Usaha Baru

Anda sudah bertahun-tahun berbisnis dan berencana membuka cabang usaha baru? Yuk simak 5 strategi ini sebelum melakukan ekspansi bisnis agar cabang usaha yang Anda buka bisa sukses dan tidak merugi!

Keinginan semua pebisnis

Entrepreneur mana yang tidak ingin melakukan ekspansi ke berbagai cabang bisnis?

Salah satu contoh entrepreneur yang sukses ekspansi bisnis adalah Hermanto Tanoko, Top 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes dan Founder Tancorp yang membawahi 92 perusahaan dengan 300 lebih brand. Salah satu brand yang berada di bawah Tancorp ini adalah Cat Avian, yang merupakan brand cat terbesar di Indonesia.

Bisnis Cat Avian ini awalnya dibangun oleh ayahnya, yang kemudian Hermanto Tanoko bergabung untuk membesarkan bisnis ini.

Setelah bisnis Cat Avian stabil dan mendominasi pasar cat di Indonesia, Hermanto Tanoko kemudian membuka cabang usaha baru di berbagai industri berbeda seperti consumer goods, property, hospitality, healthy, lifestyle, distribution, hingga cafe and resto.

Tips membuka cabang usaha baru

Apa rahasia Hermanto Tanoko dan para pemilik bisnis lain bisa sukses membuka cabang usaha baru? Apa saja yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis saat akan membuka cabang usaha baru agar bisa sukses dan ramai customer?

Mengutip penjelasan Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, ia menjelaskan bahwa jika pemilik bisnis ingin membuka cabang usaha baru, ada 5 strategi yang harus diterapkan:

1. Sistem yang praktis dan bisa diduplikasi

Strategi pertama dan yang sangat penting diterapkan sebelum membuka cabang usaha baru adalah pemilik bisnis harus punya sistem yang praktis dan bisa diterapkan di seluruh cabang baru.

Pemilik bisnis harus memastikan bahwa bisnis yang ia miliki saat ini punya sistem yang berjalan sebelum membuka usaha baru.

“Bagaimana mau ekspansi dan buka bisnis baru jika 1 bisnis yang tengah berjalan saja tidak punya sistem? Yang ada pemilik bisnis malah kelimpungan karena tidak ada bisnis yang bisa ditinggalkan.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Salah satu rahasia membuat sistem yang berjalan dan bisa diduplikasi menurut Coach Yohanes G. Pauly adalah dengan melalui 8 langkah bangun sistem: SMARTER Business Goals, Business Strategy, Flowism, Organism, Mechanism, Quantification, Elimination, dan Automation.

2. Punya SuperTEAM dan sistem rekrut karyawan bagus

“2 aset terbesar di bisnis adalah great brand dan right people. Dengan right people, pemilik bisnis bisa membuat sebuah great brand dan membawa bisnis ke level yang lebih tinggi.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Untuk bisa memiliki right people dan membangun SuperTEAM di bisnis, langkah awalnya adalah pemilik bisnis harus tahu cara rekrut karyawan yang tepat.

Karena jika tidak, pemilik bisnis akan kesulitan untuk membuka cabang usaha baru disebabkan karyawan yang tidak mumpuni dan tidak mampu membantu pemilik bisnis menjalankan bisnis.

Rahasia untuk bisa merekrut karyawan yang tepat adalah dengan menggunakan GRATYO Power Recruitment (GPR) yang digagas oleh Coach Yohanes G. Pauly.

Sistem rekrutmen ini menitikberatkan untuk menggali dimensi soft skill calon karyawan sehingga nantinya pemilik bisnis bisa mendapatkan karyawan yang tepat (right people), di waktu yang tepat (right time), dan di tempat yang tepat (right place).

Baca juga:

3. Marketing anti perang harga

Tentunya agar cabang usaha yang dibuka bisa sukses dan meraup omzet yang besar, pemilik bisnis harus punya strategi marketing untuk menarik customer beli tanpa perang harga.

Dan yang lebih penting lagi, strategi marketing ini tidak boleh “kanibal”, yaitu strategi yang bukannya menarik customer baru untuk beli, tapi malah menarik customer dari bisnisnya yang lain, sehingga antar bisnisnya malah saling bersaing mendapatkan customer.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

4. Kuasai digital marketing

Dunia revolusi internet sekarang ini memaksa pemilik bisnis untuk bisa menguasai dunia digital marketing. Dunia digital marketing ini tidak harus dengan beriklan, pemilik bisnis bisa memanfaatkan dunia digital seperti sosial media dan website untuk mengenalkan cabang usahanya ke calon customer.

Misalnya saja dengan membuat website yang berisi informasi produk atau jasa, atau info ringan kepada calon customer. Atau juga bisa dengan membuat akun sosial media sehingga cabang bisnis baru tersebut bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

5. Keuangan yang terencana

Apa tujuan pemilik bisnis membangun bisnis hingga membuat cabang bisnis baru? Untuk mendapatkan omzet yang besar!

Nah tentunya untuk mendapatkan omzet yang besar juga harus diimbangi dengan kemampuan pemilik bisnis dalam membuat perencanaan keuangan yang sesuai kebutuhan dan kondisi bisnis.

Meskipun bisa menggunakan jasa financial advisor atau merekrut karyawan bidang finance, namun tentunya pemilik bisnis sebagai kapten kapal harus bisa membuat perencanaan keuangan agar jelas alokasi pendapatan dan pengeluarannya.

Yuk belajar rahasia ekspansi bisnis langsung dari pakarnya, bersama Coach Yohanes G. Pauly, Global Awards Winning Business Coach dan GRATYO Certified Business Coach hanya di Indonesia Entreprenerus Conference 2021!

Mau Pelajari Strategi Praktis Bangun Bisnis Profitable & AUTO-PILOT?


Pernah Coba Ekspansi Bisnis Tapi Gagal? Jangan-Jangan Anda Lakukan 5 Kesalahan ini!

Ekspansi Bisnis

Anda berencana untuk ekspansi bisnis? Tengah melakukan ekspansi namun “jalan di tempat” dan tidak memberikan hasil yang signifikan? Atau pernah mencoba ekspansi namun gagal dan rugi? Jangan-jangan Anda melakukan 5 kesalahan ini!

Ekspansi bisnis tapi…

Agar bisnis makin sukses dan berkembang, salah satu usaha yang dilakukan oleh banyak pemilik bisnis adalah dengan melakukan ekspansi bisnis.

Ekspansi bisnis ini bisa dalam berupa membuka cabang bisnis baru, atau dengan membuat bisnis dengan jenis industri yang berbeda dengan bisnis sebelumnya.

Banyak pemilik bisnis yang bermimpi untuk bisa melakukan ekspansi, namun kenyataannya sangat sedikit yang berhasil dan bisa sukses.

Hambatan yang dihadapi oleh pemilik bisnis saat ekspansi seperti selalu terjebak perang harga dengan kompetitor, tidak punya waktu untuk mengurus seluruh cabang bisnis sehingga bisnis performanya merosot, karyawan kinerjanya jelek, dan omzet tidak sebesar yang diharapkan.

Dan tidak jarang pemilik bisnis tersebut terpaksa untuk menutup cabang bisnis yang baru seumur jagung tersebut karena tidak sanggup untuk mengawasi dan mengembangkannya.

5 kesalahan ekspansi bisnis

Apa yang menjadi penyebab utama kenapa banyak ekspansi bisnis yang gagal? Apa yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis yang baru akan memulai ekspansi? Apa pelajaran yang harus diperhatikan oleh pemilik bisnis yang sudah pernah ekspansi namun gagal?

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa salah satu rahasia untuk bisa sukses ekspansi bisnis adalah dengan menghindari 5 kesalahan yang sering tidak disadari oleh pemilik bisnis.

5 kesalahan ini berdampak fatal ke bisnis dan mengguncang kestabilan bisnis hingga bahkan membuat bisnis bisa gulung tikar

1. Tidak punya sistem praktis yang bisa diduplikasi ke seluruh bisnis

Kesalahan pertama dan yang paling banyak dilakukan atau tidak dimiliki oleh pemilik bisnis adalah tidak punya system praktis yang bisa berjalan untuk mengatur keseluruhan bisnis

Pertanyaan pertama pemilik bisnis saat akan memulai ekspansi bisnis biasanya adalah “Kapan waktu yang tepat untuk ekspansi? Bisnis yang sudah berapa lama jalan yang bisa ekspansi?”

“Padahal sebenarnya yang harus dipikirkan oleh pemilik bisnis adalah sudahkah bisnisnya punya sistem praktis yang terbukti bisa berjalan untuk mengatur bisnis? Jika jawabannya adalah tidak, maka tidak peduli sudah 5 atau 10 tahun bisnis berjalan, jangan dulu berpikir untuk ekspansi.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

2. Karyawan ala kadarnya

Ini yang paling sering dilupakan oleh pemilik bisnis, yaitu punya karyawan bagus dan berkualitas agar bisa membentuk SuperTEAM di bisnis.

Sebagai salah satu aset yang paling berharga di bisnis, banyak pemilik bisnis yang tidak tahu bagaimana cara mendapatkan karyawan yang berkualitas.

Mulai dari sistem rekrut karyawan, pemilik bisnis tidak tahu bagaimana cara agar calon karyawan bagus mau melamar di bisnis hingga cara agar karyawan yang direkrut sesuai dengan harapan.

Akibatnya, karyawan yang bekerja adalah karyawan yang jauh dari kualitas dan standar, sehingga menghambat perkembangan bisnis karena pemilik bisnis harus bekerja ekstra untuk mengawasi seluruh cabang bisnis.

Baca juga:

3. “Perang harga” menjadi satu-satunya cara mendapatkan omzet di Bisnis

Disaat pemilik bisnis akan melakukan ekspansi bisnis atau di bulan-bulan awal ekspansi, cara umum yang dilakukan oleh pemilik bisnis untuk bisa menarik calon customer dan mendapatkan omzet adalah dengan perang harga.

Dalam jangka waktu pendek, cara ini memang bisa dipakai untuk mendatangkan customer, tapi bagaimana dengan jangka panjang? Strategi ini malah akan membuat seluruh cabang bisnis rugi karena omzet yang didapat bahkan tidak mencukupi biaya operasional.

4. Tidak berani masuk dunia digital

Di masa serba digital ini, sudah sebuah keharusan bagi bisnis untuk hadir dan menjangkau calon customer melalui dunia digital.

Menggunakan dunia digital terutama digital marketing bukan berarti pemilik bisnis harus beriklan hingga ratusan juta. Salah satu langkah pertama dan paling mudah diterapkan oleh seluruh bisnis contohnya adalah dengan memastikan Bisnis Anda ‘ada’ dulu di dunia digital saat calon customer Anda itu mencari produk/jasa yang Anda jual di internet.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

5. Sistem keuangan yang campur aduk

Tujuan untuk ekspansi bisnis salah satunya untuk meningkatkan omzet bisnis kan ya?

Bagaimana pemilik bisnis bisa tahu seberapa banyak omzet yang diterima masing-masing cabang bisnis kalau penghitungannya tidak jelas? Bagaimana mau membuat perencanaan masa depan bisnis kalau keuangan bisnisnya saja tidak jelas?

Mau kupas lebih dalam lagi tentang strategi ekspansi bisnis langsung dari pakarnya?

Yuk pelajari langsung bersama Global Awards Winning Business Coach, Yohanes G. Pauly dan GRATYO Certified Business Coach hanya di Indonesia Entrepreneurs Conference 2021!

Mau Pelajari Strategi Praktis Bangun Bisnis Profitable & AUTO-PILOT?


4 Strategi Pengembangan Usaha agar Bisnis Bertahan di Masa Krisis

Pengembangan Usaha

Anda sering mengalami banyak masalah di bisnis? Strategi pengembangan usaha yang Anda terapkan tidak memberikan dampak yang signifikan? Omzet stagnan dan bahkan makin berkurang tiap bulannya? Yuk simak 4 strategi pengembangan usaha ini agar bisnis Anda bisa keluar dari krisis dan naik ke level yang lebih tinggi!

Bisnis di masa krisis

Masalah silih berganti menerpa bisnis Anda? Belum selesai masalah yang lama, sudah datang masalah yang baru? Anda sibuk dan hanya fokus untuk mencari solusi dari permasalahan bisnis saja? Tidak ada titik terang untuk masa depan bisnis Anda?

Kondisi ini tentunya bukan kondisi ideal dan diharapkan oleh pemilik bisnis. Waktu, tenaga, dan uang terpaksa dihabiskan untuk menyelesaikan permasalahan bisnis sehingga pemilik bisnis tidak punya waktu lagi untuk membuat pemikiran dan langkah strategis untuk masa depan bisnis.

Apa yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis agar bisa membawa bisnis keluar dari masa krisis ini dan naik ke level yang lebih tinggi lagi?

Strategi pengembangan usaha

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, menjelaskan ada 4 strategi pengembangan usaha yang bisa diterapkan oleh pemilik bisnis terutama di masa krisis:

1. Kaizen your existing products or services

Strategi pengembangan usaha yang pertama adalah dengan kaizen, atau improvement atau dengan memperbaiki produk atau jasa menjadi lebih baik lagi sehingga bisa diterima bahkan dicari oleh dunia yang saat ini sedang krisis.

Mau baca strategi usaha lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik link strategi usaha

Anda harus terus menerus harus mengubah dan meng-improve produk atau jasa yang Anda jual selama ini sehingga relevan di mata customer. Produk atau jasa Anda sudah baik, tapi bagaimana cara meng-improve nya agar lebih baik lagi dalam beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Contohnya pada bisnis coffee shop yang penjualannya terus menurun. Pemilik Bisnis ini kemudian melakukan kaizen dengan menyediakan kopi yang dikemas dalam botol dengan banyak varian ukuran sehingga lebih mudah untuk disimpan dan dibawa oleh customer.

Baca juga:

2. Create new business funnel

Seringkali tanpa pemilik bisnis sadari bahwa sebenarnya ada banyak funnel bisnis yang sangat berpotensi untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis namun tidak pernah tersentuh.

Seperti kata pepatah “Banyak jalan menuju Roma”, terdapat banyak funnel bisnis yang mungkin saja belum pernah dilakukan. Contohnya adalah pada bisnis makanan yang biasanya hanya mengandalkan menu dine in, bisa ditambah funnel baru dengan adanya take away atau delivery order atau bahkan makanan beku ready to cook yang bisa dipesan melalui aplikasi online.

Yuk simak strategi pengembangan usaha selengkapnya dari Coach Yohanes G. Pauly dengan klik disini!

Mau Pelajari Strategi Praktis Bangun Bisnis Profitable & AUTO-PILOT?


Bangun Bisnis Sendiri, Ini Cara Pengembangan Usaha yang Diterapkan Wulan Guritno

Cara pengembangan usaha yang Anda terapkan tidak berhasil membuat bisnis ramai customer dan omzet meningkat? Simak cara pengembangan usaha oleh Wulan Guritno yang berhasil membangun bisnisnya dari nol ini!