Tag Archive for: Strategi Penjualan

3 Cara Pemasaran Produk yang Bisa Bikin Omzet Meningkat

cara pemasaran produk

Cara pemasaran produk yang diterapkan tidak mampu menarik calon customer untuk beli? Bukannya meningkatkan omzet tapi malah bikin Anda buang-buang uang saja? Terapkan 3 langkah ini agar produk Anda laris manis dan omzet meningkat!

Fokus ke customer

Anda pernah habiskan uang hingga ratusan juta untuk pemasaran produk atau jasa tapi hasilnya nihil? Sudah coba banyak cara pemasaran produk atau jasa tapi bisnis Anda tetap saja sepi customer?

Jika Anda pernah mengalami masalah tersebut, berarti ada yang salah dengan cara pemasaran produk atau jasa yang Anda terapkan. Bisa saja sebenarnya sasaran customer yang akan Anda tuju tidak tepat dan tidak sesuai dengan bisnis Anda.

Kesalahan utama yang paling sering dilakukan oleh pemilik bisnis dalam membuat cara pemasaran produk adalah terlalu fokus ke how atau strategi apa yang akan dilakukan. Padahal seharusnya pemilik bisnis pertama kali harus fokus untuk menentukan siapa target spesifik atau Specific WHO dari produk atau jasa.

Mau tahu bagaimana cara menentukan Specific WHO di bisnis Anda? Dapatkan penjelasannya disini

Cara pemasaran produk

 

Jika pemilik bisnis sudah punya Specific WHO, langkah selanjutnya adalah menentukan Relevant WHERE atau dimana biasanya target market ini biasa berkumpul.

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, memberikan contoh tentang cara pemasaran produk dari sebuah bisnis salon.

Specific WHO dari bisnis salon ini adalah ibu rumah tangga umur 25-35 tahun yang tinggal dengan jarak sekitar 5 kilometer dari lokasi salon (demografi), punya ketertarikan tinggi dengan dunia kecantikan (psikografi), dan memerhatikan kesehatan.

Dari kriteria ini kemudian ditentukan dimana biasanya ibu-ibu ini berkumpul. Menariknya, pemilik salon ini menemukan bahwa ada sebuah bisnis gym yang punya target pasar yang sama dengan bisnisnya.

Pemilik salon ini sadar bahwa disanalah target marketnya biasa berkumpul. Ia kemudian kerjasama dengan pemilik gym.

Cara pemasaran produk jasa yang ia sepakati dengan pemilik gym tersebut adalah setiap member dari gym yang rutin datang selama sebulan akan mendapat voucher senilai 200.000 untuk digunakan di salon si pemilik salon. Sebaliknya, setiap customer salon akan mendapatkan voucher 1 minggu trial di gym.

Berkat cara yang diterapkan, omzet bisnis salon dan gym ini makin meningkat setiap bulan.

Langkah buat relevant WHERE

Lalu bagaimana cara untuk menentukan dimana relevant WHERE yangbenar-benar tepat untuk specific WHO?

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan ada 3 langkah yang harus diterapkan oleh pemilik bisnis:

1. Buat daftar dimana saja kemungkinan specific WHO

Langkah pertama adalah pemilik bisnis harus membuat sebuah daftar yang berisi dimana saja kemungkinan-kemungkinan specific WHO berada. Daftar ini bisa saja berisi hingga 10 atau 15 lokasi dan menyesuaikan dengan setiap bisnisnya.

Baca juga:

2. Pilih top 3 yang paling relevan

“Ingat, bahwa ikan biasanya berenang dengan jenis yang sama pula. Jadi Anda harus tentukan dimana calon customer biasa berkumpul. Karena jika tidak, Anda hanya akan menghabiskan waktu, tenaga, dan uang untuk strategi yang tidak berguna.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Oleh karena itu, dari sekian banyak tempat atau lokasi yang memungkinkan ada calon customer, pemilik bisnis harus mencoret dan menyisakan top 3 yang dianggap paling relevan.

Mau tahu penjelasan lebih lanjut dan 3 langkah lengkap tentukan relevant WHERE dari Coach Yohanes G. Pauly? Yuk simak dengan klik disini!

atau Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan


4 Rahasia Scale-Up untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis

Penjualan bisnis

Mau coba scale-up untuk meningkatkan penjualan bisnis? Tidak tahu strategi tepat untuk diterapkan? Perhatikan 4 rahasia ini agar tidak terjebak perang harga dengan kompetitor dan merugi!

Tingkatkan penjualan bisnis

Bukan rahasia umum jika salah satu solusi untuk meningkatkan penjualan di bisnis adalah dengan scale-up atau ekspansi dengan memperbanyak jumlah cabang bisnis.

Scale-up sendiri bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti scale-up bisnis dengan memperbanyak cabang dari bisnis pertama, scale-up dengan jenis bisnis baru yang berbeda dengan bisnis sebelumnya, atau scale-up melebarkan sayap dari yang tadinya hanya tersedia di offline menjadi online atau sebaliknya.

Harapannya adalah jika pemilik bisnis sudah scale-up dan punya banyak cabang bisnis, calon customer dan customer akan makin tertarik untuk membeli dan penjualan bisnis bisa makin meningkat.

4 rahasia scale-up

Sebelum pemilik bisnis melakukan scale-up, tentunya pemilik bisnis harus punya strategi tepat agar cabang bisnis yang dibuka bisa berkembang dan memberikan output seperti yang diharapkan.

Mengutip penjelasan dari Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, ia menjelaskan bahwa ada 4 rahasia dalam melakukan scale-up agar tidak hanya menaikkan penjualan bisnis namun juga membawa bisnis ke level yang lebih tinggi:

1. Sistem yang praktis dan bisa diduplikasi

Ini adalah rahasia yang sangat krusial yang harus dimiliki dan diterapkan oleh seluruh pemilik bisnis, baik yang akan scale-up atau sedang scale-up.

“Siapa yang akan mengatur jalannya bisnis kalau di bisnis tidak ada sistem? Ujung-ujungnya pemilik bisnis yang jadi otak sekaligus mesin motor yang menggerakkan jalannya bisnis. Semua serba pemilik bisnis, akibatnya pemilik bisnis terjebak 24 jam di bisnisnya.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Mengingat pentingnya sistem di bisnis, maka sebuah kewajiban bagi pemilik bisnis untuk membuat sebuah sistem yang nantinya bisa dijalankan oleh karyawan dan bisnis.

Jika pemilik bisnis belum punya sistem yang berjalan, maka jangan berpikir untuk scale-up dulu. Karena jika memaksakan untuk scale-up, pemilik bisnis malah akan kelimpungan karena bisnis hanya akan semakin menyedot waktu dan hidup Anda!

Salah satu rahasia membuat sistem yang berjalan dan bisa diduplikasi menurut Coach Yohanes G. Pauly adalah dengan melalui 8 langkah bangun sistem: SMARTER Business Goals, Business Strategy, Flowism, Organism, Mechanism, Quantification, Elimination, dan Automation.

2. Punya SuperTEAM dan sistem rekrut karyawan bagus

“2 aset terbesar di bisnis adalah great brand dan right people. Dengan right people, pemilik bisnis bisa membuat sebuah great brand dan membawa bisnis ke level yang lebih tinggi.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Untuk bisa memiliki right people dan membangun SuperTEAM di bisnis, langkah awalnya adalah dengan merekrut karyawan yang tepat (right people), menempatkannya di posisi yang tepat (right place), dan di waktu yang tepat (right time).

Rahasia untuk bisa merekrut karyawan yang tepat adalah dengan menggunakan GRATYO Power Recruitment (GPR) yang digagas oleh Coach Yohanes G. Pauly.

Sistem rekrutmen ini menitikberatkan untuk menggali dimensi soft skill calon karyawan sehingga nantinya pemilik bisnis bisa mendapatkan karyawan yang tepat (right people), di waktu yang tepat (right time), dan di tempat yang tepat (right place).

Baca juga:

3. Strategi marketing dengan menjual emotional benefit

Ini adalah strategi penting untuk meningkatkan penjualan bisnis saat scale-up. Pemilik bisnis harus fokus ke emotional benefit dan berhenti menjual functional benefit.

Emotional benefit bertujuan untuk fokus ke sisi emosional dan menyentuh hati customer, sedangkan functional benefit hanya fokus pada kegunaan dan fungsi semata.

Penjualan bisnis akan meningkat dan tidak terjebak perang harga jika pemilik bisnis menerapkan emotional benefit ini di bisnis.

4. Kuasai digital marketing

Digital marketing terbukti bisa menjangkau calon customer dalam skala yang lebih luas dan waktu yang tidak terbatas. Pemilik bisnis yang menguasai digital marketing merupakan sebuah potensi yang besar karena bisa meningkatkan penjualan bisnis dan menjangkau calon customer yang tidak bisa dijangkau melalui strategi offline.

Dunia digital marketing ini tidak hanya dengan beriklan, pemilik bisnis bisa memanfaatkan dunia digital seperti sosial media dan website untuk mengenalkan cabang usahanya ke calon customer.

Anda mau belajar strategi scale-up lebih lengkap dari pakarnya?

Hanya di Indonesia Entrepreneurs Conference, Anda bisa dapatkan seluruh strategi sukses scale-up bersama Coach Yohanes G. Pauly, Global Awards Winning Business Coach dan Founder GRATYO Group Companies. Selain itu juga workshop langsung bersama GRATYO Certified Business Coach yang merupakan ex-Top Management Multinational Companies.

Mau Pelajari Strategi Praktis Bangun Bisnis Profitable & AUTO-PILOT?


“Vaksin Anti Perang Harga” untuk Tingkatkan Penjualan

tingkatkan penjualan

Vaksin anti perang harga dengan kompetitor! Terapkan strategi ini agar customer antri di bisnis dan bisa tingkatkan penjualan setiap bulannya tanpa harus perang harga!

Perang harga lagi?

Strategi marketing yang Anda terapkan tidak ada yang berhasil untuk menarik calon customer agar beli di bisnis? Satu-satunya strategi yang paling ampuh adalah dengan perang harga agar lebih murah dari kompetitor supaya calon customer mau beli produk atau jasa Anda?

Kondisi ini banyak dialami oleh pemilik bisnis. Produk atau jasa yang dijual tidak berhasil menarik minat calon customer untuk beli dan ujung-ujungnya harga lah yang terpaksa dipermainkan.

Tentunya strategi ini dalam jangka waktu lama memberikan dampak yang negatif ke bisnis. Pemilik bisnis sangat sulit untuk tingkatkan omzet bisnis dan malahan makin lama makin merosot.

Strategi tingkatkan penjualan yang efektif di bisnis

Ada 2 langkah dalam tingkatkan penjualan bisnis yang harus diperhatikan oleh pemilik bisnis, langkah pertama adalah mengidentifikasi sumber dan akar terjadinya perang harga, lalu langkah kedua adalah “vaksin” agar customer datang membeli di bisnis tanpa harus perang harga.

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan 2 langkah ini yaitu:

1. Jangan berharap tingkatkan penjualan dengan hanya jual functional benefit!

Ini adalah salah satu kesalahan fundamental yang banyak dilakukan oleh pemilik bisnis. Yaitu dengan fokus hanya menjual fungsi dan kegunaan produk atau jasa yang dijual semata.

“Kalau produk atau jasanya bagus, pasti laku!” Belum tentu!

Karena jika pemilik bisnis hanya menjual fungsi barang atau jasa semata, maka hal pertama yang akan ditangkap oleh customer adalah kenapa harus beli yang lebih mahal jika ada produk atau jasa lain dengan fungsi sama harga lebih murah.

Langkah tingkatkan penjualan dengan hanya mengedepankan functional benefit ini akan membuat calon customer menggunakan logika mereka. Jika produk atau jasa yang dijual tidak memiliki perbedaan dengan bisnis lain, dipastikan yang akan dilihat oleh calon customer hanya harganya saja.

“Akibatnya adalah pemilik bisnis akan terjebak dalam perang harga yang tidak ada habisnya.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Contohnya adalah bisnis tas wanita yang selalu mengkomunikasikan hanya tentang functional benefit tas yang dijualnya, yaitu kualitas bagus dan tidak mudah sobek.

Apa yang terjadi? Di mata customer adalah tidak ada beda tas tersebut dengan tas yang dijual bisnis lain. Calon customer akan mulai membandingkan harga tas tersebut dengan bisnis lain. 

Untuk apa mengeluarkan uang lebih mahal jika ada tas dengan fungsi yang sama dan harga lebih murah?

Baca juga:

2. Langkah tingkatkan penjualan dengan fokus ke emotional benefit

Ini adalah strategi tingkatkan penjualan yang ampuh, efektif, dan diterapkan oleh bisnis sukses yaitu dengan fokus menjual emotional benefit yaitu beyond what yang menyentuh ke hati customer. Strategi ini adalah “vaksin” untuk perang harga.

“Bila kita fokus ke hati saat menjual produk atau jasa ke customer, maka yang terjadi adalah customer akan memikirkannya dengan hati dan logikanya akan menyesuaikan karena hatinya tersentuh. Bila sudah bicara tentang hati, maka harga akan jadi kurang relevan lagi bahkan seringkali tidak relevan.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Bandingkan dengan brand tas wanita yang fokus menjual emotional benefit ke calon customer. tas wanita ini  berbicara tentang pride, lifestyle, dan personality yang menyentuh hati sehingga customer-lah yang akan menyesuaikan logikanya. Brand tas wanita ini tidak pernah perang harga untuk tingkatkan penjualan, bahkan brand tas ini bisa menjual 1 tas dengan harga hingga ratusan juta.

Ingat, strategi tingkatkan penjualan dengan fokus ke emotional benefit bukan berarti pemilik bisnis mengabaikan functional benefit produk atau jasa. Namun justru functional benefit produk atau jasa yang dijual haruslah bagus, jadi tidak perlu dibicarakan lagi.

Bagaimana akan menjual emotional benefit produk atau jasa jika functional benefit-nya saja tidak bagus?

Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

Cara Memasarkan Produk Agar Customer Antri di Bisnis

Cara memasarkan produk untuk membuat customer antri di bisnis tanpa perang harga yang sering tidak diketahui pemilik bisnis! Anda wajib terapkan di bisnis!

2 Cara Promosi Online Agar Bisnis Kuasai Internet!

Cara Promosi Online

Cara promosi online yang Anda terapkan tidak bisa menarik customer ke bisnis? Bisnis Anda hanya ada di dunia internet, tapi tidak bisa memberikan hasil yang signifikan? Anda sudah pelajari digital marketing tapi bikin pusing dan bakar uang? Yuk simak rahasia bisnis bisa kuasai internet!

Dunia internet bikin pusing

Zaman digital yang serba mengandalkan teknologi dan internet mengubah lini kehidupan terutama dunia bisnis. Bisnis yang awalnya masih menggunakan strategi secara offline mulai beralih dan beradaptasi ke dunia digital yang serba internet.

Banyak pemilik bisnis yang berlomba-lomba menggunakan dunia internet sebagai cara promosi online dengan harapan bisa menarik calon customer untuk beli di bisnis karena bisa menjangkau target market tanpa batasan geografi dan waktu.

Namun sayangnya, pemilik bisnis sering mendapat hasil yang bertolak belakang dengan apa yang mereka harapkan. Jangankan berhasil mendatangkan calon customer untuk beli, dilirik calon customer saja bahkan tidak berhasil! Padahal sudah mengeluarkan uang hingga ratusan juta!

Baca juga:

Cara promosi online agar bisnis kuasai internet

 

Tentunya pemilik bisnis tidak mau cara promosi online yang dilakukan hanya membuang waktu, tenaga, dan uang saja.

Lalu bagaimana cara agar promosi online bisa menarik calon customer untuk beli dan memberikan omzet yang besar di bisnis?

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa ada 2 cara promosi online yang harus diterapkan oleh pemilik bisnis agar bisa menguasai dunia internet dan bisnis ramai customer:

1. Targeting Specific WHO

Cara pertama adalah pemilik bisnis harus tahu dulu siapa target market dari promosi online. Ingat, melakukan promosi online bukan berarti semua orang adalah target spesifik! Pemilik bisnis harus tahu orang dengan kriteria seperti apa yang merupakan sasaran promosi agar promosi ini benar-benar kena ke sasaran.

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan 3 langkah untuk bisa mendapatkan siapa specific WHO di bisnis:

  • Buat siapa lingkaran-lingkaran mana saja yang mungkin untuk membeli di bisnis Anda
  • Coret semua lingkaran dan pilih 1 lingkaran yang paling mungkin untuk membeli
  • Zoom in hingga bisa mendapatkan target yang sangat spesifik

2. Promosi yang AIDA

Jika pemilik bisnis sudah menentukan siapa specific WHO di bisnis, langkah kedua dalam cara promosi online agar bisnis bisa kuasai internet adalah gunakan AIDA.

Banyak pemilik bisnis yang sudah melakukan promosi atau kegiatan marketing lain di internet, namun lupa dengan prinsip AIDA yang sangat basic dan penting di bisnis.

AIDA yaitu Attention, Interest, Desire, dan Action. Yang pertama adalah Attention, yaitu harus bisa menarik perhatian calon customer. Bisa melalui visual yang unik, maupun headline yang bisa membuat calon customer “berhenti” untuk baca.

Kedua adalah Interest, yaitu bisa membuat calon customer merasa relate dengan promosi yang disajikan. Caranya adalah dengan menempatkan diri Anda di “sepatu customer”.

Ketiga yaitu Desire, harus menumbuhkan keinginan untuk membeli. Tidak ada gunanya punya materi yang bagus tapi tidak bisa menumbuhkan keinginan untuk membeli kan ya?

Keempat adalah Action, yaitu membuat call to action, yaitu apa yang harus dilakukan oleh calon customer jika mereka tertarik dan ingin beli.

Mau belajar menguasai dunia internet yang lebih lengkap? Klik disini ya untuk dengar penjelasan langsung dari Coach Yohanes G. Pauly!

atau Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

Strategi ABCD, Cara Meningkatkan Omset Penjualan yang Efektif di Bulan Ramadhan!

cara meningkatkan omset penjualan

Sudah masuk bulan Ramadhan, tapi Anda tidak tahu bagaimana cara meningkatkan omset penjualan yang efektif di bisnis? Omset bukannya meningkat tapi malah “jalan di tempat” bahkan merosot turun? Yuk terapkan strategi ABCD ini di bisnis Anda supaya omset penjualan meningkat di bulan Ramadhan!

Cara meningkatkan omset penjualan di bulan Ramadhan

Targetnya omset penjualan meningkat di bulan Ramadhan, tapi kok yang terjadi malah sebaliknya? Yuk perbaiki strategi dan cara meningkatkan penjualan yang Anda terapkan di bisnis dengan menerapkan strategi ABCD customer!

Master Coach dari pusat pelatihan bisnis GRATYO Practical Business Coaching, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa salah satu cara efektif untuk meningkatkan omset penjualan terutama di bulan Ramadhan ini adalah dengan menerapkan strategi ABCD customer.

“Anda harus mengelompokkan setiap customer yang beli di Bisnis agar bisa melakukan pendekatan yang lebih tepat. Karena jika Anda melakukan pendekatan yang salah, Anda hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga, serta berdampak pada omset penjualan.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan cara meningkatkan omset penjualan dengan strategi ABCD customer dalam 3 langkah:

1. Grouping your current customer

“Langkah pertama mulailah dengan mengelompokkan customer Anda menjadi ABCD.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Group A adalah customer yang awesome atau asyik, yang membeli dengan jumlah yang banyak, tidak menawar, dan pembayaran sangat on time.

Group B adalah customer yang basic atau biasa, yang membeli dengan jumlah rata-rata, menawar secara manusiawi, dan pembayarannya mundur hanya beberapa hari dari yang dijanjikan.

Group C adalah customer yang critical atau Capek Deh! yang membeli sedikit, menawar dengan tidak manusiawi, dan pembayarannya harus dikejar terus dan molor beberapa bulan dari yang dijanjikan.

Group D adalah customer yang “dead” atau daaag!, yang membeli dalam jumlah yang sangat sedikit, membandingkan harga dengan kompetitor, dan saat ditanya mengenai pembayarannya malah marah.

2. Fire your C/D customer

“Langkah kedua Anda harus “memecat” customer C dan D. Artinya customer yang justru membuat Anda susah, sebaiknya tidak perlu diikuti keinginannya sehingga secara otomatis mereka akhirnya berhenti membeli produk atau jasa Anda.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Baca juga:

3. Focus on your A/B customer

Tanpa pemilik bisnis sadari, selama ini mereka terlalu sering menghabiskan waktu dan tenaga untuk fokus ke customer C dan D sehingga mengabaikan customer A dan B.

Padahal jika pemilik bisnis fokus ke customer A dan B, tentunya customer ini akan senang dan akan loyal dan bahkan akan mereferensikan bisnis tersebut ke customer dengan tipe A dan B juga.

“Ingat, ikan dengan jenis yang sama akan berenang dengan yang jenisnya sama pula. Nah kalau Anda selama ini fokusnya ke customer C dan D terus, bila Anda dapat referral Anda akan dapat referral yang tipe apa ayo?” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Strategi ABCD customer sangat tepat diterapkan oleh pemilik bisnis sebagai cara meningkatkan omset penjualan terutama di bulan Ramadhan ini. Jadi selama ini Anda fokus ke customer tipe yang mana?

Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

3 Cara Tingkatkan Penjualan Agar Customer Antri di Bisnis

cara tingkatkan penjualan

Produk atau jasa yang Anda jual sudah bagus, tapi ternyata cara tingkatkan penjualan yang selama ini Anda terapkan tidak tepat sehingga bisnis sepi customer? Terapkan 3 strategi ini agar bisnis Anda ramai customer!

Cara tingkatkan penjualan yang tidak tepat

Kualitas produk atau jasa yang Anda jual sudah sangat bagus, tapi kenapa bisnis Anda tetap sepi customer ya? Bukannya beli di bisnis Anda, tapi parahnya malah beli di kompetitor!

Anda sudah gunakan banyak strategi dan cara tingkatkan penjualan, tapi tidak memberikan dampak apa-apa ke bisnis? Omset tidak meningkat, rugi yang ada karena sudah menghabiskan uang bahkan hingga ratusan juta.

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan 3 strategi yang bisa diterapkan oleh pemilik bisnis sebagai cara tingkatkan penjualan:

1. Specific WHO

Banyak pemilik bisnis yang fokus ke how atau bagaimananya dulu, padahal yang harusnya dipikirkan pertama kali oleh pemilik bisnis adalah siapa yang akan menjadi sasaran utama yang akan membeli produk atau jasa.

Kesalahan terbesar pemilik bisnis saat ditanya siapa yang paling memungkinkan untuk membeli produk atau jasa mereka, maka jawabannya adalah semuanya, dengan alasan bahwa semua orang bisa berpotensi untuk membeli di bisnis.

Anggapan bahwa semua orang adalah target spesifik merupakan sebuah kesalahan besar. Coach Yohanes G. Pauly mengibaratkan target spesifik ini seperti seorang pemburu yang akan menembak burung dengan peluru terbatas. Tentunya pemburu tidak bisa asal-asalan menembak dan harus punya target yang spesifik agar bisa dapat burung yang berkualitas.

Terlebih lagi, juga ada banyak pemburu lain yang juga ingin mendapatkan burung dengan kualitas yang bagus. Jika pemburu tersebut tidak tahu kriteria burung seperti apa yang ia ingin dapatkan, seluruh burung berkualitas akan lebih dulu didapatkan pemburu lain.

2. Different WHY

Yaitu memiliki alasan yang berbeda yang hanya dimiliki oleh bisnis tersebut dan membuat customer percaya atas apa yang pemilik bisnis katakan.

Tentu pemilik bisnis tidak boleh berbohong saat membicarakan apa benefit atau manfaat produk atau jasa yang dijual. Jadi apa yang pemilik bisnis janjikan sebagai manfaat dari membeli atau  memakai produk atau jasa tersebut harus benar.

Baca juga:

3. Relevant WHERE

Setelah mendapatkan who yang spesifik, dan why yang berbeda, langkah berikutnya yaitu where. Jika sudah mendapatkan sasaran orang yang mungkin akan membeli di bisnis, maka tentukan dimana biasanya mereka berada.

Ibaratkan seperti menembak burung tadi, pebisnis sudah tahu jenis burung yang akan ditembak, bisa jadi jenis burung tersebut paling banyak ditemui di pohon X. Bila menembakkan peluru ke pohon tersebut, kemungkinan lebih banyak burung yang kena peluru.

“Kan kita sudah dapat target calon pembeli tertentu, selanjutnya kita harus tentukan dimana tempat yang paling banyak kita temui target pembeli tersebut. Sosial media apa yang lebih sering mereka gunakan? E-commerce apa yang lebih banyak mereka gunakan? Aplikasi apa yang paling favorit jika mau pesan makanan?” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Jika Anda ingin belajar strategi dan cara meningkatkan penjualan di bisnis, yuk tonton videonya disini!

atau Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan

Omzet Ikut Puasa di Bulan Puasa? Terapkan Cara Meningkatkan Penjualan Ini!

cara meningkatkan penjualan ke bisnis anda

Bulan puasa omzet bukannya meningkat tapi malah juga ikutan puasa? Cara meningkatkan penjualan yang biasa Anda terapkan tidak ampuh untuk menarik calon customer agar beli di bisnis? Targetnya bisa meraup omzet tinggi, tapi yang ada malah ikutan ‘puasa’?

Cara meningkatkan penjualan di bulan puasa

Tentunya pebisnis punya harapan dan ekspektasi yang sangat tinggi di bulan puasa agar penjualan bisa melebihi penjualan normal dan meraup untung yang besar. Namun mayoritasnya banyak pebisnis yang gagal dan malah omsetnya ikutan puasa karena tidak ada jual beli.

Mengutip interview dengan Coach Yohanes G. Pauly yang merupakan Global Awards Winning Business Coach, agar penjualan bisa meningkat maka pebisnis harus punya 2 faktor cara meningkatkan penjualan ini di bisnis:

1. Discriminator

Cara meningkatkan penjualan yang pertama adalah bisnis harus punya discriminator, yaitu sebuah pembeda, ciri khas, dan keunikan yang hanya dimiliki oleh bisnis tersebut dan tidak dimiliki oleh bisnis lain.

“Kenapa harus punya discriminator? Karena kalau produk atau jasa Anda tidak punya perbedaan dan ciri khas yang membedakan Anda dengan kompetitor, ujung-ujungnya yang dilihat oleh customer adalah dari segi harga semata. Akibatnya Anda terjebak dalam perang harga tidak berkehabisan.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Oleh karena itu sangat penting bagi pebisnis terutama di bulan puasa untuk bisa membuat dan mengkomunikasikan discriminator yang dimiliki kepada calon customer agar penjualan bisa meningkat dan juga tidak terjebak perang harga.

Baca juga:

2. Emotional benefit

“Cara kedua dan yang sangat penting di bisnis apapun untuk meningkatkan penjualan adalah dengan menjual emotional benefit dibandingkan functional benefit.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Emotional benefit adalah dengan fokus menyentuh hati dan sisi emosional calon customer dalam menjual produk atau jasa, sehingga saat hati calon customer tersentuh, mereka tidak lagi menggunakan logika dan sangat mudah terbujuk untuk membeli.

Sedangkan jika pebisnis fokus di functional benefit, pebisnis hanya akan terjebak di perang harga karena calon customer akan menilai untuk apa mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk barang yang fungsinya sama. 2 cara meningkatkan penjualan ini bisa diterapkan pebisnis agar bisnis ramai customer dan omset tidak ikut puasa di bulan ramadhan.

Mau baca strategi penjualan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? klik -> strategi penjualan