seleksi karyawan

Ketahui 5 Kesalahan Metode Rekrutmen yang Sebabkan Anda Salah Seleksi Karyawan

Seleksi Karyawan

Anda sudah berkali-kali rekrut karyawan, tapi tidak ada yang sesuai harapan? Sudah gonta-ganti metode rekrutmen, tapi tetap saja orang yang melamar jauh dari kualifikasi Anda? Hindari 5 kesalahan metode rekrutmen ini agar Anda tidak salah seleksi karyawan di bisnis!

Salah seleksi karyawan

Karyawan tipe apa yang paling Anda cari saat melakukan rekrut karyawan? Mulai dari karyawan yang inovatif, suka tantangan, jujur, loyal, dan karakter-karakter lainnya, benar ya?

Tapi bagaimana jika setiap kali Anda melakukan rekrutmen, Anda tidak menemukan karyawan yang Anda impikan? Semua orang yang melamar sangat jauh dibawah kualifikasi yang Anda harapkan?

Bukannya membantu Anda untuk membawa bisnis ke level yang lebih tinggi lagi, namun malah membuat masalah bisnis Anda bertambah?

5 kesalahan metode rekrutmen

Padahal Anda sudah investasikan waktu, tenaga, dan uang yang sangat besar dalam menjalankan proses rekrutmen, tapi semua usaha Anda sia-sia saja dan tidak memberikan hasil.

Dan parahnya lagi, penyebabnya adalah karena Anda tidak sadar melakukan 5 kesalahan metode rekrutmen sehingga karyawan yang Anda seleksi dan rekrut kualifikasinya jauh dibawah standar.

Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan 5 kesalahan metode rekrutmen yang sering tidak disadari dilakukan oleh pemilik bisnis sehingga menyeleksi dan rekrut karyawan yang salah:

1. Iklan lowongan kerja terlalu umum

Kesalahan pertama adalah lowongan kerja yang dibuat tidak spesifik ditujukan untuk siapa dan tidak bisa menarik orang untuk mendaftar. Iklan untuk posisi manager, supervisor, dan admin semua disatukan dan tidak ada pembeda.

Selain itu, banyak pemilik bisnis yang salah menempatkan iklan lowongan kerja. Ibaratkan akan memancing ikan, beda jenis ikan, beda pula kolam dan umpan yang harus disediakan.

Begitu juga dengan memasang iklan karyawan, pemilik bisnis harus tahu biasanya karyawan yang dia inginkan ini sering buka apa. Bisa dengan job portal, sosial media, koran, atau opsi lainnya.

Baca juga:

2. Interview langsung 1-on-1

Kesalahan kedua dalam metode rekrutmen adalah sangat banyak pemilik bisnis yang langsung interview 1-on-1 dengan kandidat. Interview 1-on-1 hanya memberikan 1 dimensi saja dan tidak memberikan gambaran tentang personality kandidat secara keseluruhan. Akibatnya banyak pemilik bisnis yang terjebak mendapatkan karyawan yang perilaku atau personality nya ternyata kurang baik..

3. Tidak tahu bagaimana cara membaca karakter khusus karyawan

Yang sangat penting saat seleksi karyawan adalah pemilik bisnis harus tahu karakter masing-masing kandidat.

Misalnya saja, jika pemilik bisnis ingin merekrut karyawan dengan posisi sales, tentunya yang direkrut adalah kandidat yang memiliki sifat influence yang tinggi, yaitu yang suka berkomunikasi, extrovert, people oriented, suka mengobrol dan sensitif dengan lingkungan.

Pemilik bisnis tentunya tidak akan merekrut karyawan dengan tipe yang pendiam untuk posisi ini karena sangat bertolak belakang dengan sales yang harus berhubungan dengan banyak customer.

Oleh karena itu, pemilik bisnis harus tahu dan paham dulu dengan karakter khusus karyawan agar tidak salah merekrut dan menempatkan karyawan di bisnis.

4. Hanya lihat Curriculum Vitae (CV) saja

Memang benar, seorang kandidat yang memiliki CV dan background yang bagus adalah sebuah nilai tambah. Namun bukan berarti CV adalah patokan utama dalam merekrut karyawan.

Ingat, tidak ada jaminan bahwa orang yang punya background pendidikan di sekolah terkemuka dan banyak pengalaman kerja adalah orang yang tepat di bisnis Anda.

5. Tidak menggunakan truth serum saat interview

Banyak pemilik bisnis yang merasa kecewa setelah merekrut karyawan, ternyata karyawan tersebut tidak seperti yang diharapkan. Padahal saat interview, karyawan tersebut memberikan banyak sekali hal positif tentang dirinya.

Oleh karena itu, pemilik bisnis harus melakukan truth serum dengan background check karyawan tersebut. Bisa saja pendapat dan keterangan yang didapatkan dari orang lingkungan kandidat tersebut bertolak belakang dengan apa yang kandidat tersebut katakan kepada Anda.

Mau tahu artikel strategi HRD lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik strategi HRD berikut ini!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *