Bisnis keluarga

Buka-Bukaan! Ini Rahasia Kerajaan Bisnis Keluarga Bisa Bebas Konflik

Bisnis keluarga

Pernah dengar bisik-bisik bahwa bisnis keluarga rawan konflik dan rumor negatif? Benarkah isu tersebut? Buka-bukaan! Ini rahasia besarkan kerajaan bisnis keluarga agar makin profitable dan bebas dari konflik serta rumor negatif!

Buka-bukaan bisnis keluarga

Bukan rahasia umum bahwa bisnis keluarga dikelilingi oleh rumor negatif dan konflik. Mulai dari kutukan 3 generasi, perebutan kekuasaan, hingga susah untuk berkembang.

Namun dibalik isu negatif tersebut, ada banyak pebisnis yang berhasil mematahkan isu yang beredar. Contohnya saja perusahaan otomotif raksasa asal Jerman, BMW, yang dikuasai oleh Quandt family.

Meskipun memiliki awal yang tidak terlalu bagus karena menggunakan tenaga kerja budak Nazi dan perselisihan pemegang saham, Quandt family berhasil mematahkan kutukan dan rumor buruk tentang bisnis keluarga dan menjadi salah satu produsen otomotif paling ternama di dunia dengan membuat sistem yang memisahkan kekuasaan masing-masing orang.

Rahasia bisnis keluarga

Untuk bisa membesarkan bisnis keluarga, tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pebisnis, mulai dari alih posisi dan jabatan, sistemasi alur dan flow bisnis, hingga menyamakan tujuan dan goals karyawan agar tidak terpecah belah.

Lalu bagaimana rahasia untuk besarkan bisnis keluarga tanpa konflik? Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, mengatakan pebisnis harus menerapkan 3 rahasia untuk membesarkan bisnis keluarga:

1. Sistem yang align dari internal hingga eksternal

Permasalahan yang paling sering dihadapi oleh pebisnis adalah susah untuk membuat sistem yang align dan diterapkan oleh seluruh karyawan.

Mayoritas penyebabnya adalah karena si penerus bisnis ingin mengubah sistem lama yang ia nilai kurang efektif dengan sistem baru yang sesuai dengan keinginannya. Namun generasi sebelumnya tidak sependapat sehingga timbul dua pemahaman berbeda.

Akibatnya karyawan jadi bingung karena tidak jelas harus menjalankan sistem yang mana sehingga kondisi internal bisnis tidak berjalan dengan baik.

Untuk menghindari masalah ini, pebisnis harus duduk bersama untuk membuat sistem yang jelas di bisnis.

Rahasia membuat sistem yang jalan di bisnis agar tidak ada dualisme adalah dengan menerapkan 8 langkah membangun sistem: SMARTER Business Goals, Business Strategy, Flowism, Organism, Mechanism, Quantification, Elimination, dan Automation.

Baca juga:

2. Bangun superteam di bisnis

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa tidak peduli bisnis apapun, tugas utama pebisnis adalah membangun superteam yang merupakan aset yang sangat penting di bisnis.

“Karena selain karyawan-karyawan baru, biasanya akan ada karyawan yang sudah bekerja di bisnis sejak generasi sebelumnya, sangat penting bagi pebisnis untuk mengumpulkan karyawan dan memastikan bahwa karyawan punya goals dan tujuan bisnis yang sama.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Untuk membuat karyawan punya goals yang sama di bisnis keluarga, pebisnis bisa menggunakan effective regular meeting. Effective regular meeting ini dilakukan antara atasan bawahan dan sesama karyawan agar ada arah dan pijakan yang jelas di bisnis.

3. Fokus menjual persepsi dan emotional benefit

Rahasia ketiga adalah pebisnis harus berhenti menjual fungsi produk atau jasa dan fokus pada menjual persepsi dan emotional benefit.

Setiap bisnis terutama bisnis keluarga harus mempunyai persepsi yang bagus di mata publik. Jika tidak, bisnis tersebut akan kalah bersaing dengan kompetitor dan pendatang baru. Karena di mata customer, berapa lama bisnis sudah beroperasi bukanlah sebuah nilai tambah.

Oleh karena itu, pebisnis harus membangun persepsi dan fokus pada emotional benefit yang bisnis jual agar bisa menarik calon customer membeli di bisnis. Dengan adanya persepsi dan emotional benefit, customer akan selalu kembali dan setia membeli di bisnis.

Mau tahu artikel strategi bisnis lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik strategi bisnis berikut ini!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *