6 Cara Membuat KPI Agar Kinerja Karyawan Makin Optimal
Karyawan Anda kerjanya asal-asalan dan Anda tidak tahu selama ini karyawan mana yang kinerjanya mencapai target? Ini 6 cara membuat KPI di bisnis Anda!
Karyawan kerja asal-asalan
Selama ini bagaimana cara Anda menilai mana karyawan yang performanya bagus dan selalu mencapai target? Atau bagaimana Anda bisa tahu kalau karyawan Anda tidak bekerja dengan optimal dan hasil kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah Anda punya sistem penghitungan dan monitoring yang jelas dan terukur atau ternyata selama ini hanya menerka-nerka saja atau berdasarkan siapa yang “kelihatannya” sangat sibuk?
Nah jika Anda selama ini tidak punya sistem penilaian yang jelas, bagaimana Anda bisa tahu dengan pasti siapa yang kinerjanya bagus?
Ingat, karyawan yang kelihatannya selalu sibuk bukan berarti kinerjanya bagus dan selalu mencapai target, dan karyawan yang terlihat santai bukan berarti tidak bekerja ya!
Menilai kinerja karyawan ini ibaratkan anak Anda yang sedang sekolah. Anda tentunya tidak setiap hari datang ke sekolah dari pagi hingga pulang sekolah untuk memastikan bahwa anak Anda sungguh-sungguh belajar kan ya?
Anda bisa melihat hasil belajar anak Anda dari rapor yang dibagikan setiap semester. Dari rapor tersebut Anda bisa menilai apakah anak Anda benar-benar belajar atau ternyata selama ini hanya main-main saja ke sekolah.
Begitu pula dengan karyawan Anda! Untuk menilai seberapa besar kontribusi dan performa karyawan, Anda membutuhkan sistem penilaian yang terukur dan terarah setiap periodenya.
Cara membuat KPIM, lebih dari sekedar KPI
Jika beberapa pemilik bisnis menerapkan KPI di bisnisnya, KPIM ini memiliki kelebihan dengan sistem monitoring-nya. Karena banyak KPI yang hanya sekedar angka saja dan tidak bisa memotivasi karyawan untuk makin giat bekerja kedepannya.
Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly memberikan 6 cara membuat KPIM yang bisa diaplikasikan di bisnis.
1. Membuat KPIM dari atas
Cara membuat KPIM yang pertama adalah dengan membuat KPIM dimulai dari pemilik bisnis atau CEO, lalu turun ke direct report di bawahnya seperti direktur, turun ke level manager, ke level supervisor, dan akhirnya ke level yang paling bawah.
Jadi bukan membuat KPIM dari bawah, karena semua dimulai dari atas, maka akan lebih mudah saat menurunkan KPIM tersebut ke bawah.
KPIM CEO bisnis adalah menyesuaikan dengan business goals dari bisnis tersebut. Lalu turunkan ke bawah sesuai dengan organization structure bisnis.
Baca juga:
- 6 Tips Marketing Praktis Agar Bisnis Selalu Ramai Customer
- Mau Punya Bisnis Menguntungkan & AUTO-PILOT? Hindari 13 Ciri Jebakan Ini!
2. Buat KPIM mulai dari posisi yang paling penting
Setiap bisnis punya posisi penting berbeda yang harus diutamakan untuk memiliki KPIM. Misalnya yang mau dicapai adalah meningkatkan jumlah customer yang beli di bisnis, maka mulailah dengan membuat KPIM untuk Marketing Manager hingga ke officer di divisi Marketing.
3. Tentukan top 3 yang ingin dicapai, ukuran, dan bobotnya
Karena setiap karyawan harus mempunyai KPIM, maka tentukan apa top 3 yang harus dicapai dan target ukuran dari setiap indikator.
Setiap KPIM sebaiknya memiliki 3 indikator yang mau dimonitor. Bila terlalu banyak, maka orang di posisi tersebut jadinya tidak fokus atas apa yang diharapkan. Bila terlalu sedikit kemungkinan akan membuat tanggungjawab orang tersebut tidak tercakup dengan baik.
Kemudian tentukan bobot dari setiap indikator tersebut. Ingat bahwa bobot ini menentukan prioritas dan fokus di posisi tersebut.
Mau dapatkan seluruh cara membuat KPIM lengkap dari Coach Yohanes G. Pauly? Yuk klik disini untuk tonton video lengkapnya! Serta kunjungi artikel strategi HRD lainnya!
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!