Usaha Keluarga Sering Terjebak Konflik? Terapkan 3 Rahasia Ini!
Sering timbul konflik saat jalankan usaha keluarga? Selalu beda pendapat dengan generasi sebelumnya saat jalankan bisnis? Simak 3 rahasia usaha keluarga bebas dari konflik!
Usaha keluarga sering terlibat konflik?
Bisnis Anda adalah jenis usaha keluarga? Anda adalah generasi penerus usaha keluarga dan sering terjebak konflik dengan generasi sebelumnya? Sistem dan strategi yang Anda terapkan di bisnis bertolak belakang dengan apa yang diyakini dengan generasi sebelumnya?
Konflik dalam usaha keluarga sangatlah sering terjadi karena tidak adanya kesesuaian visi dan tindakan dalam menjalankan bisnis. Namun meskipun sering terjadi, bukan berarti konflik ini tidak bisa dihindari atau diminimalkan untuk terjadi.
Ada banyak bisnis dan usaha keluarga yang berhasil mencari jalan tengah dan punya satu kesepahaman dalam menjalankan bisnis.
Salah satu contoh bisnis dan usaha keluarga yang bisa sukses yaitu Walton Family, pemilik Walmart yang kini menjadi keluarga terkaya di dunia. Atau bisnis otomotif terkenal BMW milik Quandt Family.
3 rahasia usaha keluarga
Apa yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis agar bisa lepas dari konflik dan masalah usaha keluarga sehingga bisa membawa bisnis makin berkembang, Profitable dan AUTO-PILOT?
Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa ada 3 rahasia yang harus diterapkan di usaha keluarga:
1. Punya sistem yang praktis dan dijalankan
Salah satu penyebab konflik yang sangat umum terjadi adalah karena pemilik bisnis tidak bisa membuat sistem yang berjalan dan diterapkan oleh semua karyawan dan partner di bisnis.
Pemilik bisnis seringkali terjebak dalam kondisi dimana sistem dan aturan yang pernah diterapkan oleh generasi sebelumnya tidak sesuai dengan kondisi saat ini dan ingin mengubah sistem tersebut.
Namun sistem yang baru ini tidak diikuti sepenuhnya oleh karyawan karena masih banyak yang belum terbiasa dengan sistem tersebut. Atau bisa karena generasi sebelumnya yang tidak setuju dan ingin sistem lama untuk terus diterapkan.
Akibatnya karyawan jadi bingung karena tidak jelas harus menjalankan sistem yang mana sehingga kondisi internal bisnis tidak berjalan dengan baik.
Untuk menghindari masalah ini, pebisnis harus duduk bersama untuk membuat sistem yang jelas di bisnis.
Baca juga:
- Mau Bangun Bisnis Setelah Pensiun? Ini 5 Cara Membuat Business Plan yang Wajib Anda Tahu!
- Awas! 4 Kesalahan Saat Mengembangkan Usaha yang Harus Dihindari!
2. Punya superteam di bisnis
Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa tidak peduli bisnis apapun, tugas utama pemilik bisnis adalah membangun superteam yang merupakan aset yang sangat penting di bisnis.
“Karena selain karyawan-karyawan baru, biasanya akan ada karyawan yang sudah bekerja di bisnis sejak generasi sebelumnya, sangat penting bagi pemilik bisnis untuk mengumpulkan karyawan dan memastikan bahwa karyawan punya goals dan tujuan bisnis yang sama.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.
3. Fokus menjual persepsi dan emotional benefit
Rahasia ketiga adalah pemilik bisnis harus berhenti menjual fungsi produk atau jasa semata dan fokus pada menjual persepsi dan emotional benefit.
Setiap bisnis terutama bisnis keluarga harus mempunyai persepsi yang bagus di mata publik. Jika tidak, bisnis tersebut akan kalah bersaing dengan kompetitor dan pendatang baru. Karena di mata customer, berapa lama bisnis sudah beroperasi bukanlah sebuah nilai tambah.
Oleh karena itu, pemilik bisnis harus membangun persepsi dan fokus pada emotional benefit yang bisnis jual agar bisa menarik calon customer membeli di bisnis. Dengan adanya persepsi dan emotional benefit, customer akan selalu kembali dan setia membeli di bisnis.
Mau tahu artikel strategi keuangan lainnya dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik strategi keuangan berikut ini!
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!