kriteria penilaian kinerja karyawan

Ini Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan Agar Makin Semangat Bekerja!

kriteria penilaian kinerja

Mau kinerja karyawan makin meningkat dan bisa mencapai target? Ini kriteria penilaian kinerja karyawan yang wajib Anda terapkan untuk memacu karyawan agar semakin giat bekerja!

Kriteria penilaian kinerja karyawan

Sudah bayar gaji karyawan mahal-mahal tapi hasilnya jauh dibawah harapan? Anda sudah gunakan Key Performance Indicator (KPI) tapi tidak memberikan pengaruh dan dampak yang signifikan di bisnis?

Di video sebelumnya Coach Yohanes G. Pauly sudah menjelaskan tentang langkah dan kriteria penilaian kinerja karyawan menggunakan KPIM, sekarang yuk pahami bagaimana cara agar kriteria penilaian kinerja karyawan ini bisa memberikan dampak yang signifikan di bisnis!

Kalau Anda belum tonton video sebelumnya tentang kriteria penilaian kinerja karyawan menggunakan KPIM, klik disini ya!

Monitoring dan R&C

KPIM yang merupakan rapor karyawan berisi tentang target, bobot, dan pencapaian kinerja karyawan dalam periode tertentu.

Nah supaya KPIM ini tidak hanya sekedar Anda saja, dan bisa menjadi cambukan bagi karyawan agar makin giat bekerja, Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa masih ada 2 langkah lagi yang harus diterapkan oleh pemilik bisnis:

1. Sistem Monitoring

Kenapa KPI yang selama ini Anda buat tidak memberikan hasil apa-apa di bisnis? Karena tidak ada sistem monitoring-nya!

Inilah kenapa KPI saja tidak cukup, harus dilengkapi dengan monitoring seperti KPIM yang dicetuskan oleh Coach Yohanes G. Pauly.

Caranya adalah setiap akhir periode setelah semua karyawan mengisi rapor, mereka akan dikumpulkan di suatu ruangan, atau bisa dengan online seperti via ZOOM.

Nilai seluruh karyawan akan diurutkan dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah. Karyawan yang nilainya paling tinggi otomatis akan menjadi employee of the month atau karyawan terbaik di periode bulan tersebut.

Sedangkan karyawan yang nilainya paling bawah, normalnya pasti akan merasa malu karena namanya ada di urutan bawah. Sehingga periode bulan berikutnya ia akan bekerja lebih giat lagi agar tidak diurutan bawah.

Jika karyawan tersebut tetap berada di urutan bawah, pemilik bisnis bisa mengambil tindakan misalnya dengan meeting dengan karyawan tersebut untuk mengetahui apa kendala yang dialami saat bekerja atau masalah yang menyebabkan karyawan tersebut performanya jelek.

Baca juga:

2. Rewards & Consequences (R&C)

Lalu untuk memacu karyawan agar makin giat lagi bekerja, berikan sebuah rewards kepada karyawan yang berhasil mencapai target.

Rewards ini bisa dalam bentuk bonus, komisi, atau kebijakan lain yang sesuai dengan jenis bisnis.

Sedangkan jika karyawan tersebut tidak mencapai target yang ditentukan, maka ia akan menerima consequences (bukan hukuman). Contohnya saja karyawan yang tidak mencapai target tidak mendapat bonus di periode tersebut.

Tentunya 2 cara ini sangat efektif untuk memacu karyawan agar makin giat untuk bekerja.

Mau dapatkan strategi lengkapnya dari Coach Yohanes G. Pauly? Klik disini untuk nonton video lengkapnya! Dan jangan lupa kunjungi artikel strategi HRD lainnya!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *